Struktur Organisasi Hotel

Sabtu, 08 Februari 2014
Struktur Organisasi Hotel
Berikut ini adalah uraian jabatan-jabatan yang umumnya terdapat pada hotel besar:

1. General Manager
General Manager adalah puncak pimpinan dari sebuah struktur organisasi hotel. Ia bertanggung jawab atas keseluruhan penyelenggaraan hotel dan kinerja seluruh karyawannya.

2. Assistant General Manager atau Executive Assistan Manager.
Yang ke dua dari  struktur organisasi hotel adalah : Assistant General Manager atau Executive Assistan Manager adalah wakil General Manager. Jabatan ini pada umumnya ada di hotel-hotel besar di mana General Manager perlu dibantu dan didukung oleh Assistan General Manager. Penanganan tugas-tugas manajemen yang telah dirumuskan dan diarahkan oleh General Manager dilaksanakan dan dikomunikasikan kepada Assistant General Manager. Selanjutnya diteruskan ke Departmen Head.

3. Controller
Controller adalah akuntan internal hotel. Controller bertanggung jawab atas efektivitas pengelolaan administrasi dan penyajian data keuangan yang disusun setiap hari. Ia akan dimintai pendapat dan pandangannya dalam hal keuangan hotel.


4. Plant Engineer
Plant Engineer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pemeliharaan, pengelolaan, dan perbaikan seluruh aset yang meliputi: gedung hotel, perlengkapan mekanik dan elektronik, dan energi hotel. Pengelolaan listrik, gas, dan air adalah tanggung jawab plant engineer.

5. Executive Housekeeper
Executive Housekeeper adalah pemimpin departemen yang memiliki kemampuan merencanakan, mengorganisasi, Dan mengevaluasi pekerjaan dibidang housekeeping. Ia bertanggung jawab atas kebersihan kamar-kamar tamu dan area umum yang dimiliki hotel.

6. Human Resources Development Manager
HRD Manager adalah pejabat yang bertugas mengelola sumber daya manusia untuk keberhasilan hotel. HRD Manager harus menguasai hukum dan perundang-undangan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, baik lokal, nasional, maupun internasional. Ia bertugas menerima dan mengangkat pegawai baru, menyelenggarakan semua administrasi kepegawaian dan kegiatan karyawan, serta mengadakan pelatihan terhadap karyawan.

7. Recreation Director
Recreation Director adalah pejabat yang bertugas mengelola kegiatan hotel yang berkaitan dengan kegiatan rekreasi di area hotel.

8. Marketing and Sales Director
Marketing and Sales Director adalah pejabat yang menentukan keberhasilan hotel dalam menjual produk hotel kepada konsumen.

9. Food & Beverage Manager
F&B Manager adalah pejabat yang bertugas mengelola Food and Beverage Department Untuk dapat menyajikan makanan dan minuman berkualitas yang disenangi tamu. Merencanakan menu, memastikan bahwa setiap bawahanya dapat menyajikan makanan dengan cepat dan ramah, dan mengendalikan biaya Food and Beverage Department.

10. Front Office Manager
FO Manager adalah pejabat hotel yang bertanggung jawab atas pengelolaan kantor depan.

11. Security Director
Security Director bertanggung jawab atas keamanan hotel secara keseluruhan. Ruang lingkup pengamanan hotel meliputi para karyawan, para tamu, dan aset hotel. Security perlu menciptakan kondisi yang aman sehingga tamu betah tinggal di hotel dan para karyawan bekerja dengan nyaman.

Sejarah Perkembangan Hotel

Sejarah Perkembangan Hotel
Posted by Andi Nugraha FAP Sunday, 20 January 2013
 anneahira.com - Menurut beberapa sumber tertulis, pada masa Romawi telah muncul rumah-rumah penginapan yang disebut “mansiones” di sepanjang jalan-jalan utama kota yang disewakan untuk para pelancong. Mansiones sendiri berarti flat. Antara satu mansiones dengan mansiones lainnya biasanya berjarak hingga puluhan kilometer.

Pada masa-masa selanjutnya, ketika bepergian jauh semakin banyak dilakukan orang, khususnya untuk kegiatan dagang, ziarah, maupun aktivitas militer, rumah-rumahpenginapan pun semakin banyak didirikan.

Di sepanjang jalur-jalur perdagangan dunia dan kota-kota kuno, seperti Yerusalem, Baghdad, Makkah, Cordoba, Roma, maupun Konstantinopel, ada banyak penginapan yang didirikan. Persinggungan antara Barat dan Timur dalam Perang Salib (dimulai 1096 M) berperan penting dalam melahirkan kota-kota baru di sepanjang Asia Kecil, yaitu wilayah Turki yang memanjang ke Syiria dan akhirnya Palestina.

Di sepanjang jalur ini, ada banyak penginapan yang diperuntukkan bagi para prajurit dan para peziarah yang ingin berkunjung ke Palestina. Bahkan, pada Abad Pertengahan, kehadiran rumah-rumah penginapan ini mendapat dukungan dari otoritas gereja untuk kepentingan para peziarah.

Pada perkembangan selanjutnya, yaitu setelah Abad Pertengahan, rumah-rumah penginapan tidak hanya menyediakan fasilitas penginapan, tetapi juga mulai melengkapinya dengan fasilitas pendukung lainnya, semacam bar, salon, dan kedaimakanan. Jumlah kamar pun mulai diperbanyak hingga mencapai puluhan.

Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya hotel dalam makna sebenarnya, yaitugedung tempat singgah yang menyediakan fasilitas lengkap.

Lahirnya Hotel-Hotel Modern
Pada abad ke-18, di kota-kota besar Eropa dan Amerika, mulai bermunculan hotel-hotel yang menjadi awal lahirnya hotel-hotel modern.



Hotel Covent Garden yang dirikan tahun 1774 misalnya, selain memiliki fasilitas lengkap—untuk zamannya—dan jumlah kamar yang banyak, berdampingan langsung dengan bioskop dekat Westminsfer di London. Ada pula City Hotel di New York dengan kapasitas 170 kamar yang didirikan pada 1794.

Industri perhotelan berkembang pesat pada abad ke-19. Hotel-hotel modern mulai didirikan di banyak kota besar, semacam London, Paris, New York, Boston, San Fransisco, dan lainnya. Para pengelola hotel-hotel ini tidak hanya menawarkan paket pelayanan tempat tinggal sementara, tetapi juga mulai menyediakan tempat pertemuan dan konferensi beserta perangkat teknologi terbaru, semacam telepon dan televisi.

Bahkan, pada akhir abad ke-19, muncul hotel-hotel dengan label khusus, misalkan hotel untuk business travellers semisal Ellsworth Milton Statler Hotel di New York yang didirikan tahun 1880. Hotel ini pun merupakan chain hotel alias jaringan hotel pertama di dunia. Hotel mewah pun mulai bermunculan semisal Hotel Waldorf-Astoria (didirikan tahun 1896) di New York dan The Brown Palace di Denver, Colorado. Keduanya termasuk hotel dengan tingkat kunjungan tertinggi di Amerika masa itu.

Pada abad ke-20, khususnya setelah berakhirnya Perang Dunia I, jumlah hotel semakin meningkat seiring perkembangan alat-alat transportasi massal dan berkembangnya bisnis travel. Hotel-hotel baru ini banyak didirikan di sekitar pusat-pusat bisnis.

Hal lain yang turut mempengaruhi adalah berkembangnya dunia pariwisata yang kemudian melahirkan hotel-hotel resort yang menawarkan paket penginapan sekaligus akomodasi. Pada masa ini, sejak tahun 1920-an, sekolah-sekolah perhotelan pun mulai bermunculan di banyak tempat. Pada masa berlangsungnya Perang Dunia ke-2, dan masa-masa sesudahnya, bisnis perhotelan berkembang pesat. Akan tetapi, pada masa itu hampir tidak ada hotel baru yang dibangun.

Para pengelola lebih memilih untuk mengembangkan hotel yang ada, baik dari segi fasilitas, kualitas pelayanan, dan manajemen, termasuk berpindahnya kepemilikan hotel dari pribadi ke dalam sebuah korporasi.

Dalam perkembangan selanjutnya, industri hotel-hotel besar di Amerika mulai melebarkan sayapnya ke luar negeri dengan menggunakan sistem franchise. Lahirlah jaringan hotel-hotel besar di bawah sebuah korporasi besar, semisal Hilton, Hyatt, JW Marriots, dan sebagainya.

Lokasi Didirikannya Hotel
Hal penting lainnya dari sejarah perkembangan hotel dunia lokasi didirikannya hotel tersebut. Selama masa kolonial, hotel-hotel biasanya dibangun di kota-kota pelabuhan.

Akan tetapi, pada akhir abad ke-18, seiring meningkatnya penggunaan gerbong kereta api, ada banyak rumah penginapan dan kedai-kedai yang didirikan di dekat stasiun kereta api. Kondisi ini kembali berubah.

Ketika mobil dan pesawat terbang telah menjadi alat transportasi massa, seperti saat sekarang, lokasi hotel pun tidak selalu dekat pelabuhan laut atau stasiun kereta api, tetapi di tempat-tempat lain yang mudah dijangkau alat transportasi, khususnya di pinggiran jalan-jalan raya utama.

Hotel

1       Akomodasi sebagai komponen kepariwisataan
Hotel adalah merupakan salah satu bagian dari usaha yang memberikkan layanan berupa penyediaan akomodasi beserta pelayanan makanan dan minuman kepada wisatawan

2       Sejarah Perhotelan
Sejarah usaha akomodasi sebenarnya telah dimulai sejak belasan ribuan tahun yang lalu, yaitu sejak jaman Yunani dan Romawi kuno. Pada waktu itu orang-orang menempuh perjalanan karena dorongan dan tujuan yang erat kaitannya dengan keagamaan dan kepercayaan. Selama dalam perjalanan mereka telah menemukan tempat-tempat singgah dan menginap, walaupun tidak secara khusu diperuntukkan sebagai penginapan. Hotel sendiri asal katanya berasal dari  bahasa Latin “Hospes” yaitu orang asing yang menginap dirumah seseorang
a.       Perkembangan hotel
Sesudah ada revolusi industri di Inggris abad ke XVII ada tanda-tanda kemajuan dan gagasan-gagasan baru dalam bidang penginapan, di Inggris sendiri usaha akomodasi disebut (inn) atau (tavern). Kemudian tidak lama sesudah revolusi Amerika, penginapan-penginapan Amerika  termasuk yang terbesar di dunia dan bertujuan memberikan service yang baik. Di Eropan lahirnya organisasi usaha perhotelan diawali dengan timbulnya vila-vila kecil yang terletak di lereng-lereng pengunungan (chalets) dan hotel-hotel kecil dengan menyediakan berberapa pelayanan serperti makan dan minum. Sedangkan di Perancis terdapat bentuk akomodasi yang disebut (cabaret). Dengan semakin pesatnya usaha akomodasi ketika itu, maka kemudian dipergunakan kata “Hostel” yang berasal dari kata “Host” yang berarti tuan rumah. Kemudian “Hostel” berkembang menjadi “Hotel” dengan pengertian sebagai rumah penginapan
b.      Perkembangan hotel di Indonesia
Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa pereode, yaitu :
a.       Masa penjajahan Belanda
Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia dikenal pada abad ke- 19 dan itu pun hanya terbatas di kota-kota besar yang berlokasi dekat pelabuhan saja (Batavia, semarang, Surabaya, medan, dan makassar). Kemudian pada permulaan abad ke- 20 dimulailah pendirian dari beberapa hotel di daerah dan kota yang jauh dari pelabuhan (malang, surakarta, bandung, bogor, yogyakarta, dan bukit tinggi). Adapun fungsi hotel yang utama hanya terbatas untuk melayani tamu-tamu atau penumpang kapal yang baru datang dari negeri Belanda serta dari Negara-negara Eropa lainnya dan dapat dikatakan juga hanya terbatas pada kalangan orang-orang kulit putih saja, sedangkan kalangan bangsa Indonesia tidak ada sama sekali.
b.      Masa pendudukan Jepang
Berkobarnya Perang Dunia II, yang disusul dengan pendudukan tentara Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan kepariwisataan di Indonesia menjadi terlantar sama sekali. Banyak hotel-hotel yang diambil alih oleh pemerintah Jepang, diantaranya dijadikan rumah sakit dan asrama. Sedangkan yang agak bagus ditempati perwira-perwira tentara Jepang sebagai tempat tinggal (Heitany Ryokan).
c.       Masa setelah Indonesia merdeka
Pada tahun 1946, sejumlah pimpinan hotel di Indonesia berkumpul untuk menetapkan Organisasi Perhotelan yang peratama kali bernama Badan Pusat Hotel Negara (BPHN) yang berpusat di hotel Merdeka Malang.  Kemudian BPHN mendapat kepercayaan untuk mengatur tempat sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berhasil menyusun Kabinet RI, dalam sidang pertamanya mengeluarkan Maklumat No. 1/H/47 tertanggal 1 Juli 1947, yang memutuskan Perhotelan masuk dalam kementrian Perhubungan dan dalam pertemuannya dengan BPHN disepakati membentuk suatu badan atau lembaga HONET (Hotel Negara dan Tourism) yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas-tugas pengusahaan hotel-hotel di bekas wilayah belanda. Dan direktur badan ini adalah R. Tjipto Ruslan.

Kemudian dengan adanya Perjanjian KMB tahun 1949, “ semua harta dan benda milik Belanda harus dikembalikan kepada pemiliknya” maka sejak itu HONET resmi dibubarkan.

Pada tahun 1952 beberapa tokoh perhotelan bangsa Indonesia mendirikan suatu organisasi yang bernama SERGANTI (Serikat Gabungan Hotel dan Tourism Indonesia) yang diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri Wongsonegoro,S.H. bertempat di hotel Des Indes.

Di Indonesia perkembangan usaha perhotelan modern di awali dengan di bukanya Hotel Indonesia (HI) di Jakarta pada tahun 1962 yang merupakan hotel pertama dan satu-satunya bertaraf internasional di Indonesia. Dalam dasar warsa 1970-an baru muncul hotel-hotel bertaraf internasional lainnya yang dimiliki oleh perusahaan swasta nasional.

3       Pengertian Hotel
Di dalam COLUMBIA ENCYCLOPEDIA hotel adalah HOUSE OF PUBLIC ENTERTAINMENT (menjamu) dengan memberikan makanan, minuman, kamar tidur, dan pelayanan untuk memberikan kepuasan.

Pengertian hotel menurut Hotel Proprietis Act, 1956 adalah :
Suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makan, minum dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing INC, 1995 adalah:
Usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk tamu.

Menurut SK Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Pengelolaan Hotel. Bab I, Pasal1, ayat (b) hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil (dikelola dengan memperhitungkan untung atau ruginya).

Dari pengertian di atas hotel dapat diartikan sebagai suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan (kamar) berikut makan dan minum serta jasa lainnya.

Maka yang tidak termasuk dalam pengertian hotel adalah :
a.       bangunan instansi pemerintah maupun swasta yang digunakan sebagai tempat tinggal pegawai dan karyawannya
b.      wisma instansi pemerintah maupun swasta yang digunakan sebagai tempat peristirahatan pegawai/ karyawan dan tidak untuk mencari keuntungan

Hotel befungsi sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau pelancong), sebagai tempat tinggal sementara selama berada jauh dari tempat asalnya.

Dalam menunjang pembangunan Negara, usaha hotel berperan aktif dalam berbagai hal seperti :
a.    Meningkatkan industri dan penghasilan masyarakat
b.    Menciptakan lapangan kerja sekaligus alih tekhnologi
c.    Meningkatkan pendapatan daerah
d.    Meningkatkan devisa Negara dan hubungan antar bangsa

4       Jenis Akomodasi
a.       Jenis-jenis akomodasi ada tiga kelompok besar, yaitu ;
1)      Akomodasi Komersil (commercial accommodation)
Kelompok ini adalah akomodasi yang dibangun atau didirikan dengan tujuan semata-mata utnuk memperoleh keuntungan atau komersil dan secara murni untuk mencari keuntungan (profit making) antara lain
a)      Hotel
b)      Motel
c)      Penginapan atau losmen
d)     Rooming house
e)      Bungalow
f)       Cottage
g)      Pension
h)      Homestay
i)        Ryokan, dan lain-lain
2)      Akomodasi Semi Komersil ( sub commercial accommodation)
Adalah akomodasi yang didirikan bukan semata-mata untuk tujuan komersil tetapi yang diperuntukkan bagi pelayanan kepada masyarakat atau orang tertentu. Lambat laun tujuan dasarnya berubah karena jenis ini jelas memerlukan biaya pemeliharaan dan pengurusan, antara lain :
a)      Asrama mahasiswa/ pelajar
b)      Asrama milik yayasan
c)      Asrama pelatihan
d)     Panti jompo
e)      Pondok pesantren
f)       Panti rehabilitasi
g)      Rumah sakit
3)      Akomodasi Non Komersil (non profit making accommodation)
Adalah akomodasi yang didirikan tidak untuk tujuan mencari keuntungan, tetapi semata-mata untuk tujuan sosial atau sebagai bantuan secara Cuma-Cuma, antar lain :
a)      Mess
b)      Wisma
c)      Guest house
d)     Rumah-rumah panti asuhan
e)      Pemondokan dalam gereja
f)       Villa yang dimiliki secara pribadi
g)      Family holiday homes
h)      Perkemahan
b.      Jenis akomodasi berdasarkan aspek bentuk bangunan
1)      Losmen, adalah suatu usaha perorangan dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangungan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan
2)      Pondok wisata, merupakan suatu usaha perseorangan dengan mempergunakan sebagian rumah tinggalnya untuk penginapan bagi setiap orang dengan memperhitungkan pembayaran harian
3)      Cottage, suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya (sepeda, perahu, dll)
4)      Motel (motor hotel), suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi di setiap kamar dan biasanya bertingkat dua (kamar di atas dan garasi di bawah). Lokasi motel biasanya terletak diperbatasan, sebagian besar tamu membawa mobil sendiri dan adanya fasilitas lain yang di sediakan (pom bensin dan bengkel mobil).
5)      Penginapan remaja (youth hotel), suatu usasha yang tidak bertujuan komersil, yang menggunakan seluruh atau sebagian bangunan yang khusus disediakan bagi remaja untuk memperoleh penginapan dan pelayanan lainnya
6)      Inn, merupakan pengembangan dari jenis hotel dengan penambahan fasilitas ekstra tanpa dipungut biaya..
7)      Perkemahan, suatu usaha yang berbentuk wisata dengan menyediakan alam sebagai sarana, dengan menggunakan tenda atau caravan (kereta gandengan) sendiri sebagai tempat menginap.
8)      Health spa hotel, sebuah hotel yang menawarkan fasilitas tambahan berupa perawatan dan penyembuhan penyakit tertentu, tempat berolah raga dan kebugaran tubuh.
9)      Hostel, tempat penginapan yang murah tetapi dilengkapi dengan fasilitas layanan terbatas untuk makanan dan minuman.
10)  Marine hotel (floating hotel), bentuk penginapan yang terdapat di daerah tepi sungai, terusan atau laut dengan cirri-ciri khususnya menggunakan kapal laut yang berlayar dari satu tempat ke tempat lain, dan memiliki jumlah tamu tertentu selama perjalanan yang telah ditentukan (cruiser, passenger ship, house boat dan aquatel)
11)  Summer hotel, sebuah hotel yang hanya beroperasi pada musim panas saja. Biasanya selain musim panas digunakan sebagai asrama mahasiswa.
12)  Airport hotel, hotel yang terletak di satu kompleks bangunan dengan lapangan udara.
13)  Suite hotel, kamarnya terdiri atas kamar tidur, dan kamar tamu yang dipisahkan, sebagian besar ada parlornya, sebagian ada dapur sendiri. Tamu-tamu yang menginap di suite biasanya untuk jangka waktu yang cukup lama
14)  Bed and breakfast hotel (BnB)/ hotel garni, hotel dengan jumlah kamar 20-30 kamar. Pelayanannya secara kekeluargaan yang biasanya melayani adalah pemelik hotel tersebut
15)  Casino hotel, hotel yang memberikan tambahan utama berupa sarana perjudian
16)  Holiday village hotel, hotel yang masing-masing kamar terdiri satu bangunan dan berdiri sendiri, biasanya berbentuk bungalow dan di dalamnya terdapat fasilitas memasak
17)  Congress hotel, hotel dengan fasilitas tempat pertemuan dan pameran yang memiliki peralatan audio visual yang lengkap serta ruang banquette untuk beberapa orang
18)  Conference center hotel, sebuah hotel yang mengarahkan bisnisnya terhadap masalah yang ada hubungannya dengan konferensi, konvensi, meeting dalam jumlah besar.
19)  Time share hotel (condominium), dalam satu unit terdiri dari kamar tidur, kamar tamu, kamar makan dan dapur.
20)  Guest house (boarding house, pension den famille), bentuk penginapan yang sederhana, sama dengan wisma yang disewakan untuk umum.
21)  Condominium hotel, dimiliki oleh beberapa orang yang berbeda-beda, pengelolaannya seperti hotel
22)  Private hotel, umumnya dibangun dan digunakan oleh keluarga di daerah wisata
23)  Apartotel, apartemn hotel, resident hotel, kelompok unit akomodasi yang tergabung dalam suatu bangunan, yang umumnya bersusun keatas
24)  Marina, boutel, nautel, hotel yang terletak di sungai, danau, atau laut. Bisa dalam bentuk bangunan permanen atau sebuah kapal diam yang beroperasi sebagai hotel.
c.       Jenis akomodasi berdasarkan aspek klasifikasinya
Secara umum jenis akomodasi berdasarkan aspek klasifikasinya dibagi menjadi:
1)      Hotel size atau besar kecilnya hotel
2)      Target market atau pangsa pasar yang dituju
3)      Leve of service atau tingkat pelayannya
4)      Ownership atau kepemilikan.
d.      Jenis akomodasi berdasarkan aspek pelayanan
1)      World class service (pelayanan kelas dunia)
Target pasar untuk jenis pelayanan ini adalah para usahawan eksekutif, artis/ selebriti, para pimpinan politik, dan milyader. Pelayanan yang diberikan kelas satu, dimana para butler melayani dengan ramah dan secara pribadi.
2)      Mid range service (pelayanan kelas menengah)
Segmen pasar dari hotel ini adalah orang yang sedang mengadakan perjalanan dimana hotel ini menyediakan harga khusus untuk rombongan.
3)      Economic/ limited service (pelayanan kelas ekonomi)
Pangsa pasar hotel ini adalah mereka yang mempunyai keuangan pas-pasan, yang penting mereka mendapatkan kamar yang bersih, nyaman dan tidak mahal.
e.       Jenis akomodasi berdasarkan aspek kepemilikan/ afiliasi
1)      Independent hotel adalah hotel yang manajemennya tidak tergantung pada pihak lain, biasanya dikelola oleh keluarga
2)      Parent company adalah hotel yang dalam pengoprasiannya dilakukan dengan beberapa unit perusahaan yang lain. Dimana terdapatnya keseragaman pelayanan (SOP)
3)      Management contrac adalah hotel yang dalam operasionalnya sehari-hari memakai system kontrak dalam manajemen.
4)      Franchise and referral group adalah hotel yang berorerasi atas dasar kerjasama dengan hotel lainnya yang telah mempunyai nama sebelumnya.

5       Klasifikasi Hotel
a.       Faktor pisik
1)      Besar/ kecilnya hotel atau banyak/ sedikitnya jumlah kamar :
a)      Hotel keci, dengan 25 kamar atau kurang
b)      Hotel sedang, dengan memiliki lebih dari 25 kamar dan kurang dari 100 kamar
c)      Hotel menengah, dengan memiliki lebih dari 100 kamar dank rang dari 300 kamar
d)     Hotel besar, dengan memiliki lebih dari 300 kamar
2)      Kualitas, lokasi, dan lingkungan bangunan
3)      Fasilitas yang tersedia untuk tamu
4)      Perlengkapan yang tersedia baik untuk tamu, karyawan maupun pengelola hotel
5)      Kualitas bangunan
6)      Tata letak ruang dan ukuran ruang
b.      Factor tingkatan atau bintang dari hotel
1)      Hotel bintang satu *
2)      Hotel bintang dua **
3)      Hotel bintang tiga ***
4)      Hotel bintang empat ****
5)      Hotel bintang lima *****
c.       Factor tujuan pemakaian selama menginap
1)      Bussiness hotel, yang banyak digunakan oleh para usahawan
2)      Recreational hotel, yang banyak digunakan untuk orang-orang yang akan santai atau berekreasi
d.      Factor lokasi
1)      City hotel, hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar tamunya yang menginap melakukan kegiatan bisnis
2)      Resort hotel, yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar tamu yang menginap untuk berwisata. Macam-macam resort hotel berdasarkan lokasi antara lain:
a)      Mountain Hotel
b)      Beach hotel
c)      Lake hotel
d)     Hill hotel
e)      Forest hotel
3)      Suburb hotel, yang lokasinya dipinggiran kota, yang merupakan pertemuan antara dua kotamdya
4)      Urban hotel, yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar
5)      Airport hotel, yang berada dalam satu komplek bangunan atau area disekitar bandara udara.
e.       Factor daya jual dan perencanaan penjualan
a.       European plan, biaya yang dikeluarkan untuk menyewa kamar hanya untuk harga kamar saja. Keistimewaanya antara lain :
a)      Praktis
b)      Memudahkan system pembayaran pada saat check out
b.      American plan, harga kamar dimana harga yang dibayarkan sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan. American plan dibagi menjadi dua, yaitu :
a)      Full American Plan (FAP), harga kamar yang sudah termasuk dengan tiga kali makan sehari.
b)      Modified American Plan (MAP), harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan dimana salah satu di antaranya makan pagi
c.       Continental plan, harga kamar dimana harga kamar tersebut termasuk dengan continental breakfast.
d.      Bermuda plan, harga kamar dimana harga kamar yang dibayar sudah termasuk dengan American breakfast.
f.       Factor jumlah kamar dan persyaratannya
1)      Hotel bintang satu *
a)      jumlah kamar standar minimum 15 kamar
b)      kamar mandi di dalam
c)      luas kamar standar minimum 20 m²
2)      Hotel bintang dua **
a)      jumlah kamar standar minimum 20 kamar
b)      kamar suite minimum 1 kamar
c)      kamar mandi di dalam
d)     luas kamar standar minimum 22 m²
e)      luas kamar suite minimum 44 m²
3)      Hotel bintang tiga ***
a)      jumlah kamar standar minimum 30 kamar
b)      kamar suite minimum 2 kamar
c)      kamar mandi di dalam
d)     luas kamar standar minimum 24 m²
e)      luas kamar suite minimum 48 m²
4)      Hotel bintang empat ****
a)      jumlah kamar standar minimum 50 kamar
b)      kamar suite minimum 3 kamar
c)      kamar mandi di dalam
d)     luas kamar standar minimum 24 m²
e)      luas kamar suite minimum 48 m²
5)      Hotel bintang lima *****
a)      jumlah kamar standar minimum 100 kamar
b)      kamar suite minimum 4 kamar
c)      kamar mandi di dalam
d)     luas kamar standar minimum 26 m²
e)      luas kamar suite minimum 52 m²
g.      Factor lamanya tamu menginap
a.       Transit hotel, tamu yang menginap dalam waktu singkat, rata-rata hanya satu malam
b.      Semi residential hotel, tamu yang menginap lebih dari satu malam, tetapi jangka waktu menginap tetap pendek (2 minggu-1 bulan)
c.       Residential hotel, tamu yang menginap dalam waktu cukup lama, kira-kira paling sedikit 1 bulan.
h.      Factor kegiatan tamu selama menginap
a.       Olah raga:
a)      Sport hotel, yang berada pada kompleks kegiatan olah raga
b)      Ski hotel, yang terdapat di arena bermain ski
b.      Bisnis
a)      Conference hotel, yang menyediakan fasilitas lengkap untuk konfrensi
b)      Convention  hotel, yang sebagai bagian dari kegiatan konvensi
c.       Beribadah, pilgrim hotel, adalah hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah.
d.      Berjudi, casino hotel, adalah hotel yang sebagian tempatnya berfungsi untuk kegiatan berjudi
i.        Kriteria jenis tamu
a.       Family hotel, tamu yang menginap bersama keluarganya
b.      Business hotel, tamu yang menginap para usahawan
c.       Tourist hotel, tamu yang menginap kebanyakan para wisatawan baik domestic maupun luar negeri
d.      Cure hotel, tamu yang menginap dalam proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit.
j.        Lama operasi hotel
a.       Seasonal hotel
Dibuka hanya untuk musim-musim tertentu dalam setahun (3, 6, 9 bulan)
b.      Around the year hotel
Hotel yang beroperasi dalam sepanjang tahun

Pengantar Perhotelan : Definisi Hotel, Karakteristik, Jenis dan Klasifikasi Hotel


Definisi Hotel, Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :
a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8)
c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

Karakteristik Hotel
Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

Jenis Hotel
Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) :
5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

a. City Hotel
Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.
b. Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
c. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)
Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

Segi Jumlah Kamar Hotel
Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :
a. Small Hotel
Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.
b. Medium Hotel
Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.
c. Large Hotel
Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Klasifikasi Hotel
Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

Departemen Dalam Hotel

Departemen Dalam Hotel
Posted by Roi Jetro  |  at  1:28 AM No comments

Secara umum Hotel berbintang biasanya memiliki 9 Departement, antara lain sebagai berikut :
1. Front Office Department
Front Office Department adalah departemen hotel yang tugasnya berhubugan lagsung dengan tamu, menerima pemesanan kamar tamu, menerima pendaftaran tamu, maupun memberikan informasi yang diinginkan tamu. Departemen ini merupakan kesan prtama bagi tamu ketika tamu hendak check in. Adapun seksi-seksi di Front Office Departement adalah sebagai berikut :
1. Reservation
2. Reception
3. Telephone Operator
4. Front Office Cashier
5. Concierge
6. Information section
7. Guest Relation Officer

2. Food and Beverage Department
Food and Beverage department adalah departemen hotel yang menangani hal-hal yang berkaitan dengan mengolah menyediakan makanan dan minuman serta bertugas memberikan pelayanan kepada tamu pada saat makan di restaurant. Food and Beverage Department dibagi beberapa bagian diantara lain :
1.Food Beverage Production
Food Beverage Production adalah suatu bagian yang bertugas mengolah bahan makanan menjadi bahan matang untuk disediakan kepada para tamunya.
2. Food Beverage Service
Food Beverage Service adalah suatu bentuk pelayanan berupa pengantaran order tamu. Food and Beverage Service dibagi menjadi dua bagian lagi yaitu :
1) Food Service
2) Beverage Service

3. Housekeeping Department
Housekeeping department adalah departemen hotel yang bertanggung jawab atas seluruh kebersihan hotel baik dalam ruangan maupun public area serta membersihkan berbagai fasilitas hotel. Housekeeping terbagi atas beberapa seksi antara lain :
1. Room Section / Floor Section
2. Public Area Section
3. Order Taker
4. Linen/Uniform Section
5. Laundry Section
6. Valet
7. Washer
8. Presser
9. Marker
10. Checker
11. Gardener Section
12. Recreation / Swimmimg Pool Section

4. Accounting Department
Accounting departement adalah suatu departemen hotel yang bertanggung jawab atas masalah administrasi hotel baik pengeluaran maupun pendapatan keuangan di hotel.

5. Personalia / HRD Department
Personalia Departemen adalah suatu departemen hotel yang bertugas menerima dan menempatkan karyawan/trainee. serta menangani masalah yang dihadapi karyawan.

6. Engineering Department
Engineering Department adalah suatu departemen hotel yang bertanggung jawab untuk menangani perawatan maupun perbaikan atas semua alat-alat serta mesin yang ada di hotel apabila mengalami kerusakan.

7. Marketing Department
Marketting departement adalah suatu bagian yang bertugas memasarkan hotel kepada masyarakat maupun pelanggan agar setiap tahunnya mengalami peningkatan atas tamu-tamu yang menginap dan menggunakan fasilitas-fasilitas hotel.

8. Purchasing Department
Purchasing departemen adalah suatu bagian yang bertanggung jawab atas keseluruhan pembelian pengadaan serta semua kebutuhan hotel.

9. Security Department
Security Department adalah suatu bagian yang bertugas menjaga keamanan hotel maupun tamu selama menginap (24 jam)

TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG INI :)

TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG INI :)