Etika Bisnis (Bab 11 dan Bab 12)

Minggu, 20 Juli 2014
BAB 11
Etika Dalam Bisnis Internasional
Perdagangan merupakan sarana dalam mendekatkan negara – negara bahkan kebudayaan yang berlainan. Selain itu perdagangan merupakan faktor penting dalam pergaulan antara bangsa – bangsa. Gejala globalisasi ekonomi dapat berakibat positif maupun negatif. Desain pilihan globalisasi dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan kesetiakawanan, tetapi di lain pihak gejala yang sama dapat berakhir dalam suasana konfrontasi dan permusuhan karena pertentangan ekonomi peran dagang
-          menyesuaikan diri
bisnis harus menyesuaikan dengan norma – norma yang berlaku ditempat itu. Norma – norma moral penting berlaku di seluruh dunia. Sedangkan norma non moral untuk perilaku manusia bisa berbeda di berbagai tempat. Penipuan di suatu tempat lebih banyak dipraktekan daripada di tempat lain contoh konkret adalah diskriminasi terhadap wanita khususnya di bidang penggajian .suatu perusahaan di negara A mempunyai usaha di negara B  dimana terdapat kebiasaan untuk membayar gaji lebih rendah  kepada wanita daripada priabagi prestasi kerja yang sama . di negara hal itu dilarang menurut hukum dari segi ekonomis bagi pimpinan perusahaan tersebut lebih menguntungkan mengikuti kebiasaan di negara B karena dapat membantu menekan
biaya produksi wanita-wanita tersebut tidak akan protes  karena hal ynag sama di praktekkan  di seluruh negara
- regorasi moral
regorasi moral adalah pandangan yang menyatakan  bahwa perusahaan di luar negeri hanya boleh melakukan apa yang boleh dilakukan di negaranya sendiri dan justru tidak boleh menyesuaikan diri dengan norma yang etis berbeda di tempat lain dengan kata lain apa yang dianggap baik di negerinya sendiri tidak mungkin menjadi kurang baik di negara lain. Situasi setempat dapat mempengaruhi moral sehingga sikap konsisten dalam berperilaku moral harus dijaga, yang baik di suatu tempat tidak mungkin menjadi baik dan terpuji di tempat lain   contoh konkrit  adalah diskriminasi  terhadap wanita khususnya  di bidang penggajian .suatu peruisahaan  dari negara A mempunyai pabrik  di negara B dimana terdapat kebiasaan untuk membayar gaji lebih rendah kepada wanita dari pada pria bagi prestasi kerja yang sama .di negara A hal itu dilarang menurut hukum. Dari segi ekonomis bagi pimpinan perusahaan tentu lebih menguntungkan untuk mengikuti kebiasaan  di negara B karena dapat membantu menekan biaya produksi, wanita-wanita tersebut tidak akan protes karena hal sama akan  di praktekkan di seluruh  negara B.
-          imoralisme naif
dalam bisnis internasional kita perlu berpegang teguh pada norma etika jika suatu perusahaan terlalu etika ia berada dalam posisi yang merugikan karena daya saingnya akan terganggu sehingga perusahaan lain yang tak begitu scrupolis debgan etika maka akan menduduki posisi yang menguntungkan contoh : pemberian suap kepada pegawai pemerintah / karyawan perusahaan, hal ini sudah umum dilakukan bahkan kalo tidak dilakukan akan merugikan. Dalam etika jarang prinsip – prinsip moral bisa diterapkan dengan mutlak karena situasi konkret seringkali sangat kompleks
kasus : bisnis dengan afrika yang rasisitis
afrika selatan mempunyai sistem politik yang diskriminasi ras dan dibedakan dari minoritas kulit putih baik dari perumahan sampai pada fasilitas umum. Kebijakan apartheid di afrika selatan ini menimbulkan kesulitan moral yang besaruntuk perusahaan – perusahaan asing yang mengadakan bisnis di afrika selatan. Banyak perusahaan yang mengalami dilema yaitu dengan menghentikan bisnis dengan afrika selatan atau menyesuaiakan diri dengan suatu keadaan yang tidak etis karena didasarkan atas diskriminasi ras. Jika mengadakan bisnis dengan afrika selatan bisa menimbulkan kesan bahwa menyetujui dan mendukung rezim rasisitis di sisi lain memutuskan hubungan bisnis bisa membantu untuk memaksa pemerintah kulit putih untuk meninggalkan politik mereka yang tidak etis jika menghentikan bisnis bisa berakibat keadaan golongan kulit hitam justru bertambah parah atau bisnis diambil oleh perusahaan lain yang tidak begitu peduli dengan aspek – aspek etisnya
-  masalah dumping dalam bisnis internasional
dumping adalah = menjual sebuah produk dalam kuantitas di suatu negara lain dengan harga di bawah harga pasar sehingga hal ini akan merugikan produsen dari produk tersebut
motif melakukan dumping :
- si penjual mempunyai persediaan terlalu besar sehingga ia memutuskan untuk menjual produk yang bersangkutan di bawah harga saja. Hal ini dilakukan daripada produknya tidak laku terjual
- berusaha untuk merebut monopoli dengan harga yang dibanting murah
praktek dumping produk tidak etis karena melanggar etika pasar bebas kompetisi yang fair merupakan suatu prinsip di etika pasar bebas


- aspek etis dari korporasi multi nasional ( transpasional)
perusahaan yang mempunyai investasi langsung dalam dua negara / lebih (KMN) mempunyai kekuatan ekonomi yang besar dan beroperasi dari pebagai tempat yang berbeda sehingga mempunyai mobilitas tinggi dan memicu masalah etis sendiri. KMN melakukan tindakan tidak etis apabila KMN tahu dan mau mengakibatkan kerugian bagi negara dimana dia beroperasi sehingga harus memberi ganti rugi. Contoh : kecelakaan di pabrik pestisida carbidodi bnopal , india 1984
- masalah korupsi pada taraf internasional
korupsi dapat menimbulkan kesuliatan moral besar bagi bisnis internasional karena di negara satu bisa saja dipraktekkan apa yang tidak mungkin di negara lain
praktek suap dianggap tidak bermoral karena
- praktek suap itu melanggar pasar
orang yang terjun dalam dunia bisnis yang didasarkan pada prinsip ekonomi pasar dengan sendirinya akan mengikat diri untuk berpegang pada aturan main orang yang menyimpang dari aturan akan main curang seperti permainan kartu
- orang yang tidak berhak menerima imbalan
orang yang bekerja mendapat imbalan.pejabat pemerintahan  yang menerima suap seharusnya tidak pantas  diberi imbalan .karena jika transaksi berlangsuing secara normal mereka tidak akan menerima apa-apa  karena mereka mendapat uang dengan menyalahgunakan kekuasaan dengan merugikan  rakyat.
- uang suap diberikan dalam keadaan kelangkaan
pembagian barang langka dengan menempuh praktik suap mengakibatkan barang itu diterima oleh orang yang tidak berhak menerimanya,sedangkan orang lain yang berhak tidak kebagian. Contohnya dalam kekurangan kertas penerbit mendapat persediaan kertas baru dengan memberikan suap dalam jangka waktu yg cepat.
-praktek suap mengundang untuk melakukan perbuatan tidak etis dan ilegal lainnya.uang suap tidak bisa dibukukan baik perusahaan yang memberi suap maupun orang / instansi yang menerimanya , karena tidak dicatat si penerima tidak bisa menggunakan uang tersebut secara legal untuk investasi baru dan si penerima tidak akan membayar pajak tenta g pend

Bab 12
Penutup: peranan etika dalam bisnis
Jika  perusahaan ingin mencatat sukses dalam bisnis  ditentukan dalam 3 hal:
1.    produk yang baik
2.    manajemen yang mulus
3.    etika
selama  perusahaan memiliki produk yang bermutu serta berguna  untuk masyarakat  dan disamping itu dikelola dengan manajemen Yang tepat di bidang produksi ,finans,finansial,sumberdaya  manusia tetapi tidak mempunyai etika ,maka kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu sandungan  bagi perusahaan .untuk memperoleh  produk yang baik  si pebisnis dapat memanfaatkan  seluruh  perangkat ilmu dan teknologi modern.guna mencapai  manajemen yang mulus  si pebisnis dapat memakai sepenuhnya ilmu ekonomi dan teori manajemen.
Bisnis berlangsung  dalam  konteks moral
Bisnis merupakan suatu unsur penting  dalam masyarakat, semua orang membeli barang atau jasa untuk bisa hidup atau  setidak-tidaknya  bisa hidup dengan lebih nyaman. Makin maju suatu masyarakat makin besar pula ketergantungan satu sama lain di bidang ekonomi
Mitos mengenai bisnis ammoral
Dalam masyarakat beredar kabar bahwa bisnis  tidak mempunyai hubungan dengan etika atau moralitas. Sebagaimana matahari yang memancarkan  cahaya serta panas  yang didalamnya tidak terdapat etika.moralitas menjadi urusan individu,tetapi kegiatan bisnis itu sendiri tidak berkaitan langsung dengan etika.moralitas tidak mempunyai relevansi bagi bisnis.
Bisnis itu sendiri adalah netral  terhadap moralitas  jadi merupakan suatu mitos atau dongeng saja.menurut de george, beliau menemukan tiga gejala dalam masyarakat yang menunjukkkan  sirnany mitos tersebut.
dalam liputan media massa terdapat skandal di bidang bisnis,bisnis di soroti tajam oleh masyarakat,masyarakat tidak ragu untuk mengaitkan bisnis dengan moralitas.
bisnis diamati dan di kritik  oleh banyak LSM apa yang disimak oleh mereka berkonotasi dengan etika
bisnis mulai prihatin dengan dimensi  etis dalam  kegiatannya hal ini tampak dalam konferensi seminar mengenai aspek etis dari bisnis
mengapa bisnis harus berlaku etis
bisnis hanya merupakan suatu bidang khusus dari kondisi manusia yang umum secara lengkapnya sebagai berikut
tuhan adalah hakim kita
menurut  agama sesudah kehidupan jasmani ini manusia  hidup terus dalam dunia bakadimana tuhan sebagai hakim maha agung akan menghukum kejahatan yang pernah dilakukan  dan mengganjar kebaikannya , diharapkan setiap pebisnis akan dibimbing oleh iman kepercayaannya  untuk tetap berpegang pada motivasimoral ini.
kontrak sosial
setiap kegiatan yang dilakukan bersama –sama dalam masyarakat menuntut adanya norma-norma dan nilai –nilai moral yang kita sepakati bersama.hidup dalam masyarakat berarti mengikatkan diri untuk berpegang kepada norma-norma dan nilai-nilai tersebut.dasar moralitas  umat manusia adalah berdasarkan kontrak sosial yang mana umat manusia diwajibkan untuk berpegang pada norma-norma moral,kontrak ini bersifat mengikat dan tidak ada seorang pun yang dapat melepaskan dari kontrak ini.
keutamaan
manusia harus melakukan yang baik karena hal yang baik mempunyai nilai instrinsik .manusia yang berlaku etis adalah baik begitu saja ,baik secara menyeluruh  bukan menurut aspek tertentu saja..orang bisnis harus mempunyai integritas ,jika mereka tidak mempunyai integritas  mereka tidak pantas .contohnya pebisnis yang mengumpulkan kekayaan tanpa pertimbangan moral..seperti menipu dan merugikan orang lain  mereka tidak mempunyai integritas.
Kode etik perusahaan
Adalah kode etik yang menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan kesulitan yang bisa timbul  di masa lampau misalnya konflik kepentingan hubungan dengan pesaing dan pemasok
Manfaat kode etik perusahaan
kode etik dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan ,karena etika telah dijadikan sebagai coporate culture..dengan adanya kode etik secara internemua karyawan terikat dengan stan etis yang sama sehingga akan mengambil keputusan yang sama  pula untuk kasus-kasus  yang sejenis.misalnya mereka akan tolak dilibatkan dalam tindak korupsi, secara ekstern para stakeholder lain memaklumi apa yang bisa diharapkan  dari perusahaan.
kode etik dapat membantu dalam menghilangkan grey area atau kawasan kelabu di bidang  etika.beberapa ambiguitas moral yang  sering merongrong  kinerja perusahaan dapat terhindarkan.
kode etik dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai  tanggung jawab sosialnya.di harapkan perusahaan tidak membatasi diri pada standar minimal ,melalui kode etiknya ini ia dapat menyatakan bagaimana ia dapat memahami  tanggung jawab sosial.
kode etik menyediakan  bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya  kemungkinan untuk mengatur dirinya sendiri . dengan demikian negara tidak perlu campur tangan
 faktor-faktor untuk menjamin kode etik adalah:
kode etik sebaiknya dirumuskan berdasarkan masukan dari semua karyawan sehingga mencerminkan kesepakatan semua pihak didalamnya harus dipertimbangkan dengan teliti bidang –bidang apa dan topik-topik mana sebaiknya  tercakup oleh kode etik perusahaan.
kode etik perusahaan sewaktu-waktu harus direvisi dan disesuaikan dengan perkembangan intern maupun ekstern
kode etik perusahaan ditegakkan secara konsekuen dengan menerapkan sanksi

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG INI :)

TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG INI :)