http://cruiselinee.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-kapal-pesiar.html
http://3bschoolbwi.blogspot.com/2012/10/macam-macam-kapal-pesiar.html
http://dewasetiawan.blogspot.com/2011/09/jenis-jenis-kapal-pesiar.html
http://ilmuteknikperkapalan.blogspot.com/2010/04/apa-itu-kapal-lanjutan-1.html
Raja
Ampat tidak diragukan lagi merupakan obyek wisata bahari yang selalu memukau
dunia. Puncak acara festival bahari Sail Raja Ampat 2014 akan berlangsung di
Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Raja Ampat pada 21 Juni 2014. Acaranya sendiri
akan sangat kental dengan kegiatan seni budaya lokal, ekspedisi riset kelautan,
reli kapal yacht, pameran diplomatic tour serta kegiatan sosial.
Keindahan
alam dan panorama laut di Kepulauan Raja Ampat yang memiliki sekira 1.700 pulau
akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pecinta wisata bawah laut dari seluruh
dunia datang ke Raja Ampat untuk menikmati pemandangan bawah laut terbaik di
dunia yang mengagumkan dimana di sinilah rumah bagi 540 jenis karang, 1.511
spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan biota tersebut telah menjadikan
Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota
laut paling beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy dan
Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut dunia tinggal di pulau
yang menakjubkan ini. Di Raja Ampat, selalu ada festival bahari di bawah
lautnya yang permai.
------------------
Puncak kegiatan Sail
Raja Ampat 2014 digelar pada Sabtu (23/8) di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC),
Waisai, Raja Ampat, Papua Barat. Presiden Susilo Bambang Yuhoyono dalam acara
ini meresmikan puncak acara tersebut diikuti pagelaran tari kolosal “Harmoni
Raja Ampat” yang melibatkan ratusan siswa SD, SMP, dan SMA dari Kabupaten
Raja Ampat dan Kota Sorong.
Dalam acara puncak ini
ditampilkan tarian kolosal dari 500 pelajar dengan tajuk “Gelar Tari
Nusantara”. GTN tersebut melibatkan Sanggar Seni Banjarmili, Yogyakarta
asuhan Martinus Miroto, yaitu koreografer ternama Tanah Air yang pertama kali
menciptakan dan menyajikan tari tunggal dengan 5 topeng di berbagai fesival
internasional di 5 benua.
Tampil pula dalam
acara itu penyanyi Edo Kondologit yang berasal dari Sorong, Papua Barat. Ia
mendendangkan lagu karya Presiden SBY, “Dari Jakarta ke Oslo untuk Bumi”
diiringi 100 pelajar dengan paduan suara dan pemusik tradisional. Uniknya, Edo
Kondologit bernyanyi dengan menaiki replikan terumbu karang setinggi 3 meter.
Selain dimeriahkan tarian
kolosal, juga dipertontonkan atraksi terjun payung oleh 21 penerjun pilihan
dari Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Menariknya
penerjun tersebut mengenakan hiasan kepala khas Papua dengan wajah yang dihias
motif khas Papua. Selain itu, saat terbang mereka membawa pula kain bertuliskan
Sail Raja Ampat 2014, logo Mabes TNI, dan bendera Merah Putih
Dalam acara puncak ini
dilakukan sailing pass belasan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI),
kapal laut LIPI, dan Basarnas. Turut memeriahkan pula parade ini adalah kapal
perang Royal Australian Navy (HMAS PIRIE-87) dan kapal perang dari Singapura
(RSS ENDEVOUR- 210).
Sail Raja Ampat 2014
tahun ini merupakan bagian dari Sail Indonesia dimana tahun-tahun sebelumnya
digelar Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi - Belitong 2011, Sail
Morotai 2012, dan Sail Komodo 2013. Untuk Sail Raja Ampat tahun 2014 mengangkat
tema, "Membangun Bahari Menuju Raja Ampat Ke Pentas Dunia”.
Tujuan penyelenggaraan
Sail Raja Ampat 2014 adalah untuk meningkatkan perekonomian Raja Ampat melalui
sektor pariwisata bahari. Hal tersebut sebagai komitmen Pemerintah menjadikan
Raja Ampat menjadi salah satu destinasi utama wisata dunia serta mengukuhkan
kembali kejayaan Indonesia sebagai bangsa bahari. Melalui pembangunan
pariwisata bahari di Raja Ampat diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan
meningkatkan perekonomian masyarakat di Papua Barat dan wilayah sekitarnya.
Dalam sambutannya,
Presiden Susilo Bambang Yuhoyono mengutarakan bahwa Sail Raja Ampat 2014
diharapkan dapat mempromosikan Raja Ampat sebagai tujuan wisata internasional.
Oleh karenanya, ia berharap semua pihak ikut melestarikan, mengembangkan, dan
mempromosikan wisata di Raja Ampat demi anak cucu kelak.
Penyelenggaraan Sail
Raja Ampat 2014 digelar oleh Pemerintah melalui beberapa kementerian dalam
rangka pelaksanaan pembangunan serta kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.
Kegiatan itu juga dapat dijadikan model percepatan pembangunan daerah kepulauan
dan daerah terpencil di seluruh Indonesia.
Kekayaan alam bawah
laut Raja Ampat seluas 1,1 hektar sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi
perairan daerah. Kini, Raja Ampat tengah diupayakan diusulkan sebagai warisan
dunia ke UNESCO. Raja Ampat dinilai memiliki daya tarik besar untuk menjadi
warisan dunia melebihi kawasan Halong Bay di Vietnam. Kekayaan alam Raja Ampat
yang potensial untuk pariwisata diantaranya meliputi hutan, pulau karang, dan
kehidupan di bawah laut.
-----------------------
Masyarakat dan tamu undangan akan
dipertontonkan sejumlah atraksi, seperti terjun payung dan paramotor. Penonton
juga menyaksikan Sailing kapal-kapal perang dan atraksi Heli Water Jump.
Sementara itu, antusiasme masyarakat untuk menyaksikan puncak sail raja ampat
ini cukup tinggi.
Ribuan pelancong lokal dan
mancanegara maupun masyarakat lokal sudah memenuhi Pelabuhan Sorong untuk
menyeberang ke Raja Ampat sejak Jumat 22 Agustus.
Beberapa warga yang tinggal di
sekitar Sorong dan sekitarnya bahkan sudah tiba di Pulau Empat Raja ini sejak beberapa
hari sebelum puncak acara. Mereka memanfaatkan rumah penduduk sebagai
penginapan.
Pemerintah Kabupaten Raja Empat
mempersilakan warga setempat menyewakan rumah mereka sebagai penginapan. Bupati
Raja Ampat Marcus Wanma membolehkan masyarakat untuk menaikkan tarif penginapan
sebesar 30 persen selama kegiatan Raja Ampat.
Berbagai atraksi mulai dari parade
kapal perang hingga tarian kolosal ditampilkan dalam puncak acara Sail Raja
Ampat 2014. Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (23/8/2014),
sebanyak 500 pelajar Raja Ampat, Papua Barat, dilibatkan dalam tari batik
sebagai sambutan selamat datang bagi para pengunjung.
Pengunjung itu termasuk Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pejabat, dan tamu negara dalam acara yang
digelar di Pantai Waisai, Papua Barat. Atraksi laut juga ditampilkan oleh kapal
perang Indonesia dan negara sahabat hingga kapal hias nelayan.
Para wisatawan lokal, mancanegara,
dan warga setempat pun terpukau dengan beragam atraksi yang disajikan. Apalagi
kali ini Raja Ampat menjadi tuan rumah acara internasional. Para warga setempat
berharap, acara serupa bisa digelar kembali agar mereka bisa merasakan manfaat
dari sektor wisata dan budaya.
Sebanyak 14 Kapal Republik
Indonesia (KRI) ikut memeriahkan puncak Sail Raja Ampat 2014 di Pantai Waisai
Torang Cinta (WTC) yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kapal-kapal perang milik TNI
Angkatan Laut dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) itu memimpin
parade sailing pass yang disaksikan Presiden Yudhoyono, sejumlah menteri
Kabinet Indonesia Bersatu II, tamu undangan, dan masyarakat Raja Ampat, Sabtu
(23/8/2014).
KRI yang mengikuti sailing pass itu
antara lain Ahmad Yani, Yos Sudarso, Sultan Hasanuddin, Keris, Rencong, Kakap,
Tongkol, Sampari, Sembilang, Pari, Piton, Kalakai, dr Suharso, dan Surabaya.
Selain KRI, sailing pass juga diikuti beberapa kapal lain seperti Kapal SAR
milik Basarnas, KM Singa Laut dan KM Kuda Laut milik Bakorkamla, KP Cucak Rawa
milik Polair, KM Sabuk Nusantara milik Dirjen Hubla dan beberapa kapal lain.
Sailing pass juga diikuti kapal
perang dari Angkatan Laut Amerika Serikat, Australia, dan Singapura. Dalam
sambutannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada
para peserta dan negara-negara sahabat yang hadir dalam Sail Raja Ampat 2014.
"Indonesia indah, Papua indah.
Silakan datang lagi," kata Presiden Yudhoyono. Presiden mengatakan dengan
Sail Raja Ampat, Indonesia ingin mengampanyekan semangat persatuan sebagai
warga dunia dan penghuni bumi serta keamanan dunia.
Sail Raja Ampat 2014 menjadi acara
tahunan Sail Indonesia yang keenam sekaligus terakhir yang dibuka oleh Presiden
Yudhoyono sebelum mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
Sebelumnya, Presiden Yudhoyono membuka Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail
Wakatobi-Belitong 2011, Sail Morotai 2012, dan Sail Komodo 2013.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono dan rombongan bertolak menuju Manokwari
setelah menghadiri acara puncak "Sail Raja Ampat 2014".
Wartawan Antara di Sorong, Papua
Barat, Minggu pagi, (24/8) melaporkan pesawat Presiden dan rombongan lepas
landas dari Bandara Domine Eduard Osok Sorong sekitar pukul 08.00 Waktu
Indonesia Timur (WIT).
Sebelumnya, Presiden SBY memberikan
kata sambutan dalam acara puncak "Sail Raja Ampat" yang digelar di
Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Sabtu (23/8).
Dalam kata sambutannya, Presiden
mengemukakan tingkat kesejahteraan seluruh rakyat wilayah Indonesia dari Aceh
sampai lebih merata dan makmur bersama-sama. "Kita ingin Indonesia dari
Aceh sampai Papua maju bersama, makmur bersama," kata Presiden.
Acara Sail Raja Ampat merupakan
acara tahunan Sail Indonesia yang sebelumnya digelar di Bunaken, Banda, Wakatobi-Belitong,
Morotai, dan Komodo.
Sail Raja Ampat diselenggarakan
dalam rangka percepatan dan pengembangan potensi ekonomi daerah serta
menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata bahari di dunia.
Menteri Koordinator Kesejahteraan
Rakyat Agung Laksono mengatakan penyelenggaraan Sail telah menjadi model
percepatan pembangunan wilayah pantai dan kelautan, misalnya di Raja Ampat yang
dianugerahi pulau-pulau cantik yang dihiasi biota laut yang beranekaragam
pantas.
"Raja Ampat adalah the real
wonder of the world (keajaiban dunia) dan anugerah Tuhan yang harus
dijaga," katanya.
Ia juga mengatakan sejumlah
kementerian atau lembaga telah menjalin sinergi dalam membangun masyarakat
secara komprehensif, tidak hanya didasarkan pada pembangunan fisik.
Setelah menghadiri Sail Raja Ampat
dan Manokwari, Presiden dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Timor
Leste dan Bali.
Program Sail Raja Ampat 2014 Papua
Barat, menjadi surga penikmat alam bawah laut dan memperkuat pelestarian budaya
di Tanah Papua.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi
SCTV, Minggu (24/8/2014), berbagai kesenian ditampilkan. Salah satunya
tetabuhan tifa alat musik khas Papua yang sungguh membangkitkan semangat bagi
siapa saja yang menikmatinya.
Begitu pula tari batik dan harmoni
Raja Ampat menjadi suguhan menarik tersendiri dalam perhelatan Sail Raja Ampat
2014 di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat.
Melalui Sail Raja Ampat 2014,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkeinginan melestarikan ratusan
kebudayaan lokal Papua.
Tak hanya pelestarian tari-tarian ,
tapi juga bahasa dan kerajinan khas Papua sebagai warisan kebudayaan dunia.
Sejauh ini dari ratusan kebudayaan
asli Papua, Unesco dari Badan Kebudayaan PBB telah menetapkan noken atau
kerajinan rajut khas Papua sebagai warisan
kebudayaan dunia.
Besar harapan, Sail Raja Ampat
menjadi wadah percepatan pembangunan di Raja Ampat dan seluruh Tanah Papua.
(IRIB Indonesia/Metrotv/beritasatu)
0 komentar:
Posting Komentar