MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
PEDAGANG KETOPRAK
OLEH :
MARDHIAH FITRIYANI
(2013120067)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap
usaha yang dijalankan pasti ingin mengembangkan usahanya untuk lebih maju, baik
itu usaha kecil-kecilan atau pedagang kaki lima ataupun usaha yang besar
seperti restoran, cafe dan lain-lain. Usaha dalam bidang kuliner sekarang cukup
menjanjikan, apalagi tempat jualan yang strategis seperti di area perkantoran,
sekolah, universitas, objek wisata dan sebagainya.
Usaha dalam bidang kuliner juga menuntut kreatifitas
dari penjual atau pengusaha kuliner dalam mengelola makanan yang akan dijul
sehingga menarik minat konsumen untuk membeli. Tidak hanya itu saja, penjual
juga harus memperhatikan kebersihan dagangan mereka.
Indonesia memiliki banyak makanan tradisional daerah yang menjadi ciri khas
daerah-daerah di Indonesia dari sabang sampai merauke. Makanan tradisional
indonesia ini juga merupakan aset bangsa indonesia yang perlu dilestarikan. Ini
menjadi usaha yang cukup menjanjikan bagi para pencinta kuliner asli Indonesia.
Selain melestarikan budaya Indonesia juga menjadi sumber penghasilan yang dapat
menghidupi rumah tangga mereka.
Pedagang kaki lima atau wirausaha kecil yang menjual
makanan tradisional Indonesia banyak ditemui dipinggir jalan, mangkal
ditempat-tempat yang ramai ataupun berjualan keliling rumah-rumah penduduk.
Mereka menggunakan gerobak dorong atau dipanggul dalam berjualan. Mereka adalah
pedagang yang ulet dan sabar dalam mendapatkan pembeli dengan perjuangan yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan pengusaha restoran, cafe atau sejenisnya
karena mereka memiliki keterbatasan modal.
Berdasarkan uraian di atas, saya ingin meneliti
seberapa besar perputaran uang pedagang kaki lima, keuntungan yang mereka
dapatkan dan apakah dengan keuntungan tersebut dapat menutupi kebutuhan rumah
tangga mereka sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup pedagang kaki lima dan
banyaknya jenis makanan yang mereka jual, sehingga saya hanya meneliti pedagang
ketoprak yang ada di depan rumah saya tepatnya, dan mengamati analisis usahanya
seberapa besar perputaran uangnya, keuntungan yang didapatkan dan apakah
keuntungan tersebut dapat menutupi kebutuhan rumah tangga mereka sehari-hari.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui analisis usaha berjualan ketoprak.
2. Mengetahui
berapa besar perputaran uangnya dan keuntungan yang didapat dari berjualan
ketoprak.
3. Mengetahui apakah keuntungan yang dapatkan dapat mencukupi kebutuhan rumah
tangga sehari-hari
1.4 Manfaat Penelilian
Penulis
mengharapkan dalam diadakannya penelitian ini dapat membawa manfaat, yaitu
kepada :
1. Akademis
Dapat meningkatkan wawasan dan
menambah pengetahuan tentang wirausaha kecil atau pedagang kaki lima.
2. Pedagang
Sebagai input atau bahan masukan,
dalam mengembangkan usahanya.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, saya mengambil
objek penelitian pedagang ketoprak Pakde yang berjualan tepat di depan rumah
saya.
1.5.2 Data / Variabel
Data yang diambil adalah data primer
yaitu data yang langsung diperoleh dari Pakde pedagang ketoprak.
1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data, saya
melakukan pengambilan data-data dengan menggunakan data primer yaitu dengan
cara :
1. Studi Lapangan
Merupakan studi lapangan yang
dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara melakukan :
a. Wawancara
Yaitu teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan
cara tanya jawab kepada pedagang ketoprak Pakde.
b. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ke
pedagang ketoprak yang diteliti untuk memenuhi dan menyakinkan kebenaran dari
hasil wawancara.
2. Studi Pustaka
Penelitian yang dilakukan dengan
cara pengumpulan data yang didapat dari berbagai sumber tertulis yaitu dengan
cara mempelajari buku-buku yang memuat materi penelitian ilmiah ini.
1.5.4 Alat Analisis
Untuk mengelola data yang sudah terkumpul,
saya mencoba menggunakan alat analisis yaitu analisis kuantitatif. Digunakan
untuk mendapatkan gambaran mengenai analisis usaha pedagang ketoprak Pakde
dengan biaya investasi, biaya operasional perbulan, keuntungan perbulan dan
menggunakan meode Payback Period yaitu metode yang mengukur seberapa cepat
investasinya bisa kembali.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian wirausaha
Wira Usaha adalah kemampuan untuk
berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir batin, sumber peningkatan
kepribadian, suatu proses dimana orang mengajar peluang, merupakan sifat mental
dan sifat jiwa yang selalu aktif, dituntut untuk mampu mengelola, menguasai,
mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Menurut Wijandi (1996) ”Wirausahawan
adalah Seseorang yang mempunyai sikap mental wiraswasta. Gambaran orang yang
ideal karena kemampuannya untuk sukses dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan
batin seimbang, selaras dan serasi, baik dalam segi moral spiritual maupun
dalam aspek kehidupan lainnya”.
Menurut Geoffrey G. Meredith ”Para
wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan sukses”.
Menurut Howard H.Stevenson,
mengatakan ”Kewirausahaan merupakan suatu pola tingkah laku manajerial terpadu
dimana merupakan upaya pemanfaatan peluang-peluang yang tersedia tanpa
mengabaikan sumber daya yang dimilikinya”.
Menurut H. Leibenstein
mendifinisikan entrepreneur sebagai seorang atau sekelompok individu yang
memiliki karakteristik, mampu menggandengkan peluang-peluang menjadi pasar,
mampu memperbaiki kelemahan pasar, bisa menjadi seorang input complementer,
dapat menciptakan atau memperluas time bending dan input transforming
entitities.
2.2 Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik seorang wirausahawan
Seorang entrepreneur memiliki kecenderungan sifat sebagai berikut :
• Percaya diri. Entrepreneur /
wirausahawan memiliki kepribadian yang mantap, tidak mudah terpengaruh oleh
pendapat orang lain, memiliki optimisme tinggi atas keputusan yang diambilnya.
• Berorientasi pada tugas dan hasil.
Dalam bekerja selalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau
gengsi dalam melakukan pekerjaan. Memiliki tekad yang kuat dalam bekerja.
• Berani mengambil resiko. Wirausahawan tidak takut menjalani pekerjaan dengan
resiko besar selama mereka telah memperhitungkannya akan berhasil mengatasi
resiko itu. Mereka menyadari bahwa prestasi besar hanya mungkin dicapai jika
mereka bersedia menerima resiko sebagai konsekuensi terwujudnya suatu tujuan.
• Kepemimpinan yang baik. Seorang
entrepreneur selalu dapat menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya,
berpikiran terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahan, dan
bersifat responsif terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
• Originalitas. Entrepreneur tidak
mau mengekor pada keberhasilan orang lain tapi justru menemukan sesuatu yang
baru, mereka kreatif dan inovatif dan mampu mewujudkan ide-ide yang muncul.
• Berorientasi ke masa depan
(memiliki visi masa depan). Entrepreneur selalu tahu bagaimana mengembangkan
bidang usahanya di masa depan tentunya agar kontinuitasnya tetap terjaga.
2.3 Pengenalan Produk
Ketoprak adalah makanan khas
indonesia yang terbuat dari potongan lontong atau ketupat. Bahan pembuat
lainnya adalah tahu goreng setengah matang, tauge dan bihun yang telah direndam
air panas, bumbu kacang, kecap dan kerupuk.
Rasa ketoprak yang paling dominan
dan menjadi pembeda serta penentu kelezatan makanan ini adalah bumbu kacangnya.
Karenanya, kacang tanah yang digunakan sebaiknya masih segar dan tidak tengik.
Meskipun tidak biasa, tidak ada salahnya menambahkan bahan lain seperti irisan
telur, potongan tempe goreng, dan jenis sayuran lain sebagai pembeda ketoprak
yang dijual.
2.4 Tempat Usaha Dan Perlengkapan Usaha
Biasanya ketoprak dijual berkeliling.
Lokasi yang sering dilewati penjual makanan ini antara lain perumahan atau
tempat keramaian seperti kampus atau pabrik. Selain berkeliling, sebagian
pedagang ketoprak menetap di lokasi tertentu. Biasanya tempat yang ramai saat
makan siang. Misalnya dekat kampus, pabrik atau perkantoran.
Perlengkapan utama usaha ketoprak
adalah gerobak dorong dengan bentuk khas yang sangat identik dengan makanan
ini. Bila sulit mendapatkannya bisa menggunakan etalase sederhana yang
dilengkapi tulisan dibagian kaca agar mudah dikenali konsumen. Terutama untuk
berjualan menetap. Perlengkapan lain adalah kompor, wajan, sutil, wadah plastik
untuk tempat tauge dan bihun, wadah kerupuk (biasanya menggunakan kaleng bekas
biskuit), dan pisau. Sediakan juga piring, sendok dan gelas secukupnya.
2.5 Promosi, Penetapan Harga Dan Resiko
Penjual ketoprak yang berkeliling
biasanya memiliki ciri khas, misalnya membunyikan piring sehingga menimbulkan
suara yang khas. Akibatnya, meskipun tidak melihat secara langsung calon
pembeli yang mendengar bisa mengetahui kedatangan penjual. Bentuk dan warna
gerobak yang khas juga nama menjadi media promosi karena dapat menarik
perhatian calon konsumen yang melintas di sekitar lokasi usaha.
Harga satu porsi ketoprak rata-rata
Rp 5000,-. Harga sebaiknya disesuaikan dengan lokasi berdagang dan tidak
terlalu tinggi dibandingkan dengan harga jenis makanan lain yang dijual di
lokasi yang sama.
Resiko usaha pedagang ketoprak
keliling antara lain terdapat beberapa penjual ketoprak di jalur yang dilewati.
Resiko lain adalah banyaknya pedagang makanan lain dilokasi berjualan (jika
menetap) yang dapat mengurangi jumlah konsumen yang membeli setiap hari.
2.6 Tips Dan Trik Usaha Ketoprak
Persiapan bahan sebelum berjualan
adalah hal yang penting dilakukan. Ketupat merupakan bahan pembuat ketoprak
yang proses pembuatannya cukup lama. Perebusan ketupat memakan waktu 3 – 4 jam.
Agar hasilnya sempurna, sebaiknya sebaiknya beras diisika setengah bagian dari
pembungkus.
Pembungkus ketupat dari daun kelapa
muda dapat dibuat sendiri atau dibeli di pasar tradisional. Ketupat dapat
digantikan lontong yang dibuat dengan menggunakan kantong plastik transparan
ukuran satu atau setengah kilogram. Sebelum berjualan kacang digiling kasar
agar pembuatan ketoprak menjadi lebih cepat.
2.7 Analisis Usaha Ketoprak
Asumsi :
1. Masa pakai gerobak 3 tahun.
2. Masa pakai perlengkapan lain-lain
(piring, sendok, pisau dan wajan) 5 tahun.
3. Usaha dijalankan sendiri menetap
dilokasi sekitar kampus E Universitas Gunadarma kelapa dua.
a) Biaya Investasi
Pembuatan gerobak dorong Rp
1.000.000
Perlengkapan lain-lain :
Piring 1 lusin Rp 50.000
Sendok 1 lusin Rp 25.000
Pisau 1 buah Rp 5.000
Wajan 1 buah Rp 30.000
Wadah plastik Rp 30.000
jumlah perlengkapan lain-lain Rp
140.000
total investasi Rp 1.140.000
b) Biaya Operasional
Biaya tetap
Penyusutan
gerobak 1/36 × Rp 1.000.000 Rp 27.778
Penyusutan
perlengkapan lain-lain 1/60 × Rp 140.000 Rp 2.333
Total biaya
tetap Rp 30.111
c)
Biaya
variabel
Bahan pembuatan ketoprak perhari :
Beras 2 liter @ Rp 7.000 Rp 14.000
Tauge 1 ½ kg Rp 8.000
Bihun ½ kg Rp 5.000
Kacang tanah 2 kg Rp 25.000
Bawang putih ¼ kg Rp 4.000
Cabe rawit merah ¼ kg Rp 5.000
Tahu putih Rp 15.000
Minyak goreng 1 kg Rp 9.000
Kerupuk ½ kg Rp 8.000
Kecap 1 botol Rp 5.000
Gula merah ½ kg Rp 5.000
Gas untuk memasak Rp 15.000
Total belanja bahan perhari Rp 118.000
Total belanja bahan perbulan Rp 118.000 × 30 hari Rp
3.540.000
Total biaya operasional Rp 3.570.111
c) Penerimaan perbulan
Penjualan ketoprak perhari 50 porsi × Rp 8.000 Rp
400.000
Penjualan ketoprak perbulan Rp 400.000 × 30 hari Rp
12.000.000
d) Keuntungan perbulan
Keuntungan perbulan = Total penerimaan – Total biaya
operasional
= Rp 12.000.000 – Rp 3.570.111
= Rp 8.429.889
Keuntungan perhari = Rp 8.429.889 : 30 hari
= Rp 280.996
e)Revenue
Cost Ratio (R / C)
R / C =
Total penerimaan : Total biaya operasional
= Rp 12.000.000
: Rp 3.570.111
= 3,3
f) Pay Back
Period
Pay back
period = (Total investasi : keuntungan) × 1 bulan
= (Rp 1.140.000
: Rp 8.429.889) × 1 bulan
= 0,13 bulan
/ 9 hari
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berwirausaha menjual ketoprak cukup menguntungkan jika lokasi usaha berada di
tempat yang strategis seperti ketoprak Pakde yang menetap di lokasi sekitar
rumah saya yang tepat dibelakangnya terdapat kampus dan banyak perkantoran.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan agar ketoprak Pakde dapat
mengkreasikan ketopraknya dengan penambahan bahan dalam membuat ketoprak seperti
jenis sayuran lainnya. Menyediakan telur rebus dan gorengan bagi pelanggan yang
berminat.
DAFTAR PUSTAKA
• Redaksi Agromedia. 2009. 40 Peluang Bisnis Makanan Dan Minuman Kaki Lima
Dengan Modal 2 – 8 Juta. Jakarta : Agromedia Pustaka.
• Pietra
Sarosa. Kiat Praktis Membuka Usaha, Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses.
Elex Media Komputindo. 2004