Letters Code For Train

Minggu, 09 Agustus 2015
Angke : AK
Batu Ceper : BPR
Bekasi : BKS
Bogor : BOO
Bojongindah : BOI
Bojonggede : BJD
Buaran : BUA
Cakung : CUK
Cawang : CW
Cicayur : CCY
Cikini : CKI
Cikoya : CKY
Cilebut : CLT
Cilejit : CJT
Cipinang : CPN
Citayam : CTA
Cisauk : CSK
Daru : DAR
Depok : DP
Depok Baru : DPB
Duren Kalibata : DRN
Duri : DU
Gambir : GMR
Gang Sentiong : GST
Gondangdia : GDD
Jakarta Kota : JAKK
Jatinegara : JNG
Jayakarta : JYK
Juanda : JUA
Jurangmangu : JRU
Kalideres : KDS
Kampung Bandan : KPB
Karet : KRT
Kebayoran : KBY
Kemayoran : KMO
Klender : KLD
Klender Baru : KLDB
Kramat : KMT
Kranji : KRI
Lenteng Agung : LNA
Maja : MJ
Manggabesar : MB
Manggarai : MRI
Palmerah : PLM
Parungpanjang : PRP
Pasar Minggu : PSM
Pasar Minggu Baru : PSMB
Pasar Senen : PSE
Pesing : PSG
Pondok Cina : POC
Pondok Jati : POK
Pondok Ranji : PDJ
Poris : PI
Rajawali : RJW
Rawabuntu : RU
Rawabuaya : RW
Sawahbesar : SW
Serpong : SRP
Sudimara : SDM
Sudirman : SUD
Tanahabang : THB
Tangerang : TNG
Tanjung Barat : TNT
Tebet : TEB
Tenjo : TJ
Tigaraksa : TGS
Universitas Indonesia : UI
Universitas Pancasila : UP

Table Manner

http://www.sahidhotels.com/public/plugin/file_upload/promo/table_icon.jpg 






Table Manner sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang terdiri dari kata Table yang artinya Meja dan Manner yang artinya Tata cara. Jadi kalau diartikan secara harfiah Table Manner adalah tata cara atau sikap saat berada di meja makan yang disesuaikan dengan etika sopan santun dan etiket Internasional.
Dalam pergaulan internasional jamuan tidak terhindarkan, dan perlu dipahami agar Anda dapat diterima dan menikmatinya. Jamuan disebut juga function, karena makan adalah sarana, berkumpul untuk sesuatu tujuan seperti tujuan politik, bisnis, atau sosial. Jamuan merefleksikan pengakuan terhadap status Anda, membentuk impresi baik, dan sarana untuk kesuksesan karir, dan sangat relevan apalagi sebagai duta bangsa.
Penerapan standar etiket bertujuan keteraturan dalam jamuan dengan suasana nyaman, baik bagi Anda maupun bagi pengundang atau host. Jika Anda kurang memahami etiket dan table manner bisa berakibat fatal, Anda menjadi malu, dan kurang dianggap pas untuk menjadi tamu, apalagi sebagai duta bangsa.
Etiket jamuan berbeda-beda antara Eropa, Amerika, Asia, dan negara lainnya, dan dengan tatacara yang berbeda pula, semuanya boleh digunakan asal patuh pada sistem masing-masing. Sistem Eropa sangat ketat, konservatif, sedangkan sistem Amerika lebih longgar, dan Asia, Latin, Arab dengan adat ketimuran dan jenis makanan berbeda lebih kaya.
Di Eropa tradisi jamuan dan etiket yang lengkap diperkenalkan oleh Prancis, terutama pada masa imperiumnya yang berkembang pesat. Dalam jamuan intl, sistem dan budaya berbeda diakui, tetapi mengacu pada standar jamuan diplomatik, yang juga kini berubah.
Perubahan untuk jamuan tidak ruwet, simple, dapat mengakomodir budaya lokal dan menyenangkan agar Anda lebih fokus pada acara dan tujuan. Beberapa jenis jamuan cocktail terdiri dari makanan dan minuman kecil, yang sesuai untuk posisi berdiri, mengobrol, dengan aturan waktu longgar sampai dengan akhir acara.
Cocktail party diselenggarakan untuk resepsi/acara hari nasional, hari bersejarah, atau untuk social gathering, teman, dan komunitas. Etiket berlaku umum sifatnya, sopan santun bersosialisasi, berpakaian tepat, menguasai diri dalam beramah tamah atau berkenalan. Karena protokoler tidak ketat, maka menggunakan cocktail party untuk menyapa diginitaries seperti menlu, dirjen, pimpinan parlemen atau pres.
Sedangkan banquette digunakan untuk lunch atau dinner, dengan tata aturan lebih ketat, dengan susunan menu pembuka, menu utama, dan penutup. Jamuan selingan dikenal dengan coffee morning atau afternoon tea, atau menghadiri garden party yang menyenangkan. Perlu diingat setiap functions itu memiliki tingkat keprotokolan berbeda, sesuai tujuan, timing dan karakter acara yakni formal atau informal.
Etiket di meja makan menyangkut cara beramah tamah, penggunaan alat makan/minum, hormati host/guest of honor. Pemahaman tentang etika/etiket, berpakaian dan pergaulan, membantu Anda memahami etiket jamuan.
Table manner penuh keteraturan dan Anda akan berada di jamuan tersebut selama beberapa jam. Perhatian dos and donts dalam Table Manner. Sebelum menghadiri jamuan, perhatikan info tentang waktu, tempat, dress-code, sifat jamuan (formal/informal), tujuan di kartu undangan.
Pertama dalam kedatangan host (tuan-rumah) menyambut, dan selalu diadakan cocktail kurang lebih 30 menit untuk menantikan guest of honor/dignitaries. Pada saat cocktail, tamu-tamu diantar host ke ruangan, untuk saling berkenalan dan bercakap ringan dengan tamu-tamu yang sudah datang lebih awal.
Kedua, ketika memasuki ruang jamuan lunch atau dinner, perhatikan table-planning aturan seat, biasanya dibuat di depan pintu ruangan jamuan. Beri kesempatan tuan rumah, didampingi spouse, mengajak tamu utama mengambil seat-nya, disusul oleh tamu-tamu lainnya. Setelah semua memperoleh seat, barulah tuan rumah mempersilahkan tamu-tamunya duduk bersamaan. Catatan pria wajib membantu wanita untuk duduk.
Ketiga, etiket di meja makan mengambil napkins/serbet dan memasang di pangkuan, atau gantungkan di kerah kemeja/baju.
Keempat, berpamitan, adakalanya sebelum pulang tamu diarahkan ke ruang tamu untuk menikmati kopi/teh atau alcohol bahkan serutu/rokok. Guest of honor mendapat kesempatan untuk pamit, disusul oleh tamu-tamu lainnya. Tamu mengucapkan terima kasih kepada host. Di negeri 4 musim, pelayan membantu tamu untuk memakai kembali overcoat, dan protokol menghantarkan tamu ke pintu gerbang/mobil.
Etiket di meja makan, atau disebut table manner menjadi acara pokok dan karena itu beberapa pakem/aturan perlu diperhatikan :
Pertama, perhatikan seating-arrangement sesuai table plan di ruang jamuan. Posisi duduk terdekat dengan host menentukan derajat urutan. Host menempati urutan no.1 untuk tentukan urutan diginitaris berikutnya, mengambil posisi menghadap ke pintu.
Kedua, prioritas senioritas dalam tata urutan di meja makan, wanita mendapat perhatian istimewa, dan pria di sebelahnya wajib membantu.
Ketiga, duduk dengan tegak dan langsung memasang napkin (serbet) di pangkuan atau digantungkan di kerah kemeja. Awas dasi kena kuah!. Jika ada keperluan meninggalkan meja makan, napkin dilipat sekadarnya dan letakkan di meja, atau di tangan kursi
Keempat, perhatikan Menu, urutan makanan (course), makanan pembuka (appetizer) makanan utama (main dish), dan penutup (desserts). Menunggu sampai semua tamu telah memperoleh makanan, tunggu host mengajak memulai makan dari urutan pertama sampai dengan akhir.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Table Manner :
  • Hindari merokok ketika berbicara dengan counterpart, jika merokok minta izin terlebih dahulu, dan merokok di tempat yang disediakan.
  • Bertutur kata baik dengan tetangga seimbang kiri-kanandgn bahasa yang baik, kurangi menggunakan bahasa yang tidak dipahami oleh counterpart.
  • Hindari pembicaraan politik atau masalah agama, kecuali counterpart Anda sudah dikenal sebelumnya dan menyukai topik itu.
  • Jangan memonopoli pembicaraan, tidak menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami, dan jangan memotong pembicaraan kecuali minta izin.
  • Dilarang menaikkan siku ke meja, yang diperbolehkan sebatas pergelangan tangan saja, lengan jangan mengganggu tetangga
  • Minta izin jika perlu ke luar kepada host, letakkan serbet di tangan kursi sebelah kanan, atau di atas kursi sendiri
  • Menggunakan tusuk gigi dengan menutup mulut dengan serbet, setelah selesai patahkan tusuk gigi dan meletakkannya di tepi piring.
  • Sangat terlarang bertahak/bersendawa, jika bersin tutup hidung dan mulut rapat sehingga tidak keluar suara. Hat-hati makanan menyembur!
  • Jangan terlalu lama meninggalkan tempat duduk karena ingin merokok di luar, kurang menyenangkan bagi host
  • Ingat: Penggunaan alat makan (sendok, garpu, pisau) dimulai dari posisi terluar, dan jangan bersuara dalam penggunaan alat makan
  • Sendok, garpu ke mulut, bukan mulut ke garpu sendok, dan terlarang memasukkan pisau ke mulut, Anda dikira mau hara-kiri!
  • Kunyah makanan tidak berbunyi, tanpa suara, dan jangan berbicara dengan mulut penuh makanan, gelas air putih jangan berbekas.
  • Setelah selesai minum teh/kopi letakkan sendok di pinggir tatakan cangkir, tidak boleh di dalam cangkir
  • Jika meninggalkan seat, letakkan pisau/garpu posisi cross, jika selesai letakan berjajar rapi, miring ke kiri atau membentuk jam 11.
  • Jangan menggeser mundur kursi, kecuali pada saat mendengarkan pidato, sebelum pidato host biasanya membuat aba-aba. ting..ting..
  • Pidato dilakukan setelah selesai makanan pembuka, sebelum main dish, atau setelah main dish, dan host mengangkat gelas kemudian diikuti tamu.
  • Adakalanya disediakan gelas khusus, biasanya gelas champagne, diisi dengan sparkling atau apple cider jika Anda tdk minum alkohol
  • Jika acara untuk guest of honor, biasanya ada pidato balasan, singkat, dan diakhiri ajakan mengangkat gelas
  • Selesai makan, gunakan serbet untuk melap tepian mulut, serbet terlarang digunakan untuk mengelap muka atau keringat
  • Jika jamuan selesai, serbet letakkan ke atas meja, tidak usah dilipat terlalu rapi, wanita jangan merapikan make-up di meja makan
  • Berikan prioritas bagi wanita naik ke mobil, ketika memasuki mobil pria membantu wanita membuka pintu
Tulisan ini saya kembangkan dari kultwit Bapak Hazairin Pohan atau lebih dikenal Haz Pohan atau Pak Dubes, yang juga seorang Blogger. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

http://4.bp.blogspot.com/-Gh9FuyeCZqY/UEcsTrMhoMI/AAAAAAAAAwM/TiBMLBSOzqo/s1600/TABLE+MANNER.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-wHPYKQtBmEfreMs7BXxYtPbTU526YwiOlb1jeyt2DLMBP9Hw0ICOA5AUsngoDb0Rv-UXU3aLAxt2wFAo97wNJviOrvlTSyDKFLN16Zodvjril-0XRzQYE5FpoHhD9xpU3ofZuX7_8iw/s1600/novotel-semarang-central-java-indonesia_160820110548404368.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7hROkP-lPHQIwlz9Jaf82CoG42eXCVFM63C9L-uNqtsC9tmmkoJCFxpEA-0eHxUqVDzDAo2Fa37kq23kXhx8MI6SWrLs_VmLoNzFylng0daOO4LvqRP-e0H_jlEUZHx_gzAMsBGTH2Ms/s640/blogger-image-1824297521.jpg
 

LPJ TMCT

                                                                                KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat meyelesaikan  Laporan Table Manners dan City Tour Yogyakarta 2014 ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Semoga Laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


























BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
     
            Kota Bandung dikenal sebagai kota metropolitan terbesar di provinsi Jawa Barat, sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung dijuluki sebagai "Paris van java" dari bahasa Belanda yang berarti Paris di dalam Jawa. Dijuluki '"Paris van java" dikarenakan di kota Bandung terdapat berbagai tempat wisata rekreasi, kuliner, dan belanja. Setelah 1 minggu menghadapi Ulangan Akhir Semester, SMP Negeri 2 kota Bogor mengadakan kegiatan Study Tour ke kota Bandung. Yang dilaksanakan pada tanggal 16 s/d 17 Desember 2013, dan mengunjungi berbagai tempat wisata, seperti : Trans Studio, Hotel Bumi Makmur Indah, Cihampelas, Puspa Iptek Sundial, dan Cinema4D.

1.2  Landasan Kegiatan

            Sebagai salah satu persyaratan untuk mengajukan tugas akhir di Fakultas Ekonomi Universita Sahid Jakarta.

1.3  Tujuan

1.      Menambah wawasan Mahasiswa/I Manajemen Pariwisata maupun Manajemen Perhotelan dibidang Pariwisata dan Perhotelan.
2.      Menerapkan langsung teori-teori yang sudah didapat saat KBM berlangsung.
3.      Memperkenalkan kembali destinasi wisata kepada Mahasiswa Universitas Sahid Jakarta.











BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1  Panitia

Panitia yang bertanggung jawab dalam kegiatan Study Tour adalah :
1.      Mahasiswa Himpunan Pariwisata
2.      Mahasiswa Himpunan Perhotelan
3.      Dosen dan Staff Universitas Sahid yang mengikuti kegiatan ini

2.2  Peserta

            Peserta yang mengikuti kegiatan Study Tour adalah Mahasiswa/I angkatan 2013 Jurusan Manajemen Pariwisata dan Manajemen Perhotelan.

2.3  Waktu

Waktu dilaksanakan Study Tour adalah :
      Hari                 : Kamis - Minggu
      Tanggal           : 20 s.d 23 November 2014

2.4  Objek

Objek yang dikunjungi dalam pelaksanaan Study Tour adalah :
1.      Malioboro, Yogyakarta
2.      Candi Arjuna, Dieng
3.      Home Industry Carica

2.5  Biaya

Biaya yang dikeluarkan adalah Rp 679.000,-


















BAB III
PEMBAHASAN

            Setelah apel Pelepasan, kami berangkat dari Jakarta sekitar Pukul 15.00. kami berhenti di rest Area menjelang magrib dan berhenti untuk makan malam sekitar pukul 20.00. pukul 22.00, kami melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta.
            Tepat saat adzan Shubuh, kami berhenti di Purworejo untuk melaksanakan Shalat Shubuh, dan kembali melanjutkan perjalanan menuju Rumah Makan Pringsewu Yogyakarta pukul 06.00. kami sampai di Rumah Makan sekitar pukul 07.00 kurang. Disana, seluruh Panitia, Dosen dan Peserta TMCT dipersilahkan untuk membersihkan diri. Pukul 09.30, kami melanjutkan perjalanan menuju Bakpia 25.

Pringsewu Jogjakarta




                        Bakpia 25

            Pukul 10.00 kami kembali melanjutkan perjalanan ke Malioboro. Disana Mahasiswa, Panitia, dan Dosen dipersilahkan berbelanja sembari menunggu Shalat Jum’at tiba.
            Sekitar pukul 13.30, kami menuju Hotel Sahid Rich Yogyakarta untuk persiapan Orientasi Hotel. Setelah Orientasi Hotel selama kurang lebih 2 jam, kami dibagikan kunci untuk menuju kamar masing-masing.
The Sahid Rich Jogja Hotel




            Pukul 18.30, seluruh peserta berkumpul di Ballroom untuk persiapan Table Manner. Acara Table Manner ini dilaksanakan sampai pukul 23.00.

Setelah Table Manners

            Esoknya, pukul 06.00 kami sarapan pagi lalu bersiap-siap untuk Checkout dari Hotel. Pukul 10.00, kami melanjutkan perjalanan ke Wonosobo untuk menikmati pemandangan dan kesejukkan Dieng Plateau. Sebelum menuju Dieng, kami singgah sebentar di Rumah Pak AAS untuk makan siang bersama dan mengunjungi Home Industry Carica untuk melihat pembuatan Carica secara langsung, sekaligus membeli buah tangan khas Wonosobo.

            Setelah makan siang dan melihat cara pembuatan carica, kami diantar menuju Dieng Plateau menggunakan Bus Mini. Perjalanan dari Home Industry ke Dieng membutuhkan waktu sekitar 1 Jam, jika perjalanan lancar. Namun jika sedang macet, perlu waktu 2 jam untuk sampai disana. Saat sampai di Dieng, kira-kira sudah pukul 17.00 dan sudah hampir Maghrib. Seharusnya kami bisa ke Kawah dan Telaga warna. Karena ada kendala, kami tidak bisa melanjutkan perjalanan karena waktu dan cuaca yang tidak tepat.
            Kami turun dari Kawasan Dieng sekitar pukul 19.00 dan langsung makan malam bersama di Alun-alun Wonosobo serta tukar kado bersama teman-teman.
Pukul 22.00, kami melanjutkan perjalanan ke rumah makan Pringsewu Indramayu.
Pukul 05.00, kami sudah sampai di Rumah Makan, peserta dan seluruhnya bergegas untuk sarapan. Setelah itu, acara di isi dengan kesan pesan selama acara berlangsung. Dan kami melanjutkan perjalanan menuju Jakarta sekitar pukul 09.00 dan sampai di Jakarta siang hari.




BAB IV

     ORIENTASI HOTEL THE RICH SAHID YOGYAKARTA
The Rich Sahid Jogja yang biasa dikenal dengan sebutan Rich Hotel Jogja, adalah hotel yang beralamat di Jl. Magelang Km, 6 No. 18 Patran, Yogyakarta, Indonesia. Sahid Rich Jogja berselang 25 menit berkendara dari Bandara Internasional Adi Sucipto. Candi Borobudur dapat dicapai dalam 50 menit dengan mobil dari hotel, dan juga untuk mencapai jalan Malioboro dengan berkendara 15 menit sudah bisa sampai di pusat perbelanjaan utama di Yogyakarta.
Hotel ini memiliki 9 lantai, dengan 179 kamar dengan kategori hotel Bintang 4. Beberapa fasilitas yang disediakan oleh hotel ini antara lain adalah Restaurant, Sky Lounge, Kolam renang outdoor, Spa, and Fitness Center. Waktu check-in hotel ini adalah jam 14.00, sedangkan waktu check-out nya jam 12.00. The Sahid Rich Hotel Jogja menyediakan beberapa tipe kamar, yaitu Deluxe, dan Deluxe Premiere. Setiap kamar dilengkapi dengan fasilitas standar hotel berbintang seperti dual king size bed yang nyaman, AC, LCD TV, kamar mandi dengan shower, dan sebagainya. The Rich Sahid Jogja juga meyediakan fasilitas Meeting, Incentive, Convention and Exihibition (MICE) berupa ruang meeting dan ballroom dengan kapasitas mencapai 2.500 orang.
Hotel The Rich Sahid Jogja Package: Arisan, Birhtday, Meeting, Wedding, Room, Table Manners.
                                                                          
                ENTERANCE                                                                                        LOBBY


,



                                        LOBBY                                                                   RECEPTIONIS (Samping kanan Lobby)
       re
       


RESTAURANT
                                                                            
                                                                          

SWIMMING POOL













Tipe DELUXE (Dual king size, LCD TV, Bathroom: bath and toilet, shower,  Toothbrush and/or Toothpaste Bath towel, Shampoo, Hair Conditioner, body soap, soap).



     






                EXTERIOR                                                                                                                            BAR



























PENUTUP

4.1    Saran dan Kritikan
           
            Menurut saya, kemarin itu bukan City Tour namanya, tapi Fullday Tour, karena sudah melewati batas Kota Jogjakarta sendiri. Juga lebih di perhatikan untuk Free timenya. Dimana-mana, Free Time itu diletakkan di pertengahan Tour atau diakhir Tour. Tetapi kemarin malah diletakkan diawal Tour. Menurut saya itu tidak efektif, karena membuat peserta kelelahan yang berakibat Tour di hari selanjutnya tidak lancar. Jadi, jangan sepenuhnya Panitia menyalahkan peserta, karena panitia sendiri yang membuat rundownnya tidak bagus.
            Untuk Table Manner, menurut saya kurang menarik, sehingga banyak teman-teman yang bosan dan sulit untuk di atur berfoto setelah TM selesai. Menu hidangannya juga kurang menarik dari segi tampilan. Dan rasanya juga tidak begitu enak.
            Saran untuk Panitia Table Manner selanjutnya, agar lebih diperhatikan lagi rundown dan segala sesuatunya. Jika bisa, jangan membuat peserta bosan karena harus menunggu lama dalam perjalanan. Buatlah Paket Tour yang bisa memberikan kesan dan kenangan yang baik, bukan yang buruk. Terimakasih J


4.2 Kesimpulan

Kewirausahaan

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
PEDAGANG KETOPRAK



 
















OLEH :
MARDHIAH FITRIYANI
(2013120067)


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
            Setiap usaha yang dijalankan pasti ingin mengembangkan usahanya untuk lebih maju, baik itu usaha kecil-kecilan atau pedagang kaki lima ataupun usaha yang besar seperti restoran, cafe dan lain-lain. Usaha dalam bidang kuliner sekarang cukup menjanjikan, apalagi tempat jualan yang strategis seperti di area perkantoran, sekolah, universitas, objek wisata dan sebagainya.
Usaha dalam bidang kuliner juga menuntut kreatifitas dari penjual atau pengusaha kuliner dalam mengelola makanan yang akan dijul sehingga menarik minat konsumen untuk membeli. Tidak hanya itu saja, penjual juga harus memperhatikan kebersihan dagangan mereka.
Indonesia memiliki banyak makanan tradisional daerah yang menjadi ciri khas daerah-daerah di Indonesia dari sabang sampai merauke. Makanan tradisional indonesia ini juga merupakan aset bangsa indonesia yang perlu dilestarikan. Ini menjadi usaha yang cukup menjanjikan bagi para pencinta kuliner asli Indonesia. Selain melestarikan budaya Indonesia juga menjadi sumber penghasilan yang dapat menghidupi rumah tangga mereka.
Pedagang kaki lima atau wirausaha kecil yang menjual makanan tradisional Indonesia banyak ditemui dipinggir jalan, mangkal ditempat-tempat yang ramai ataupun berjualan keliling rumah-rumah penduduk. Mereka menggunakan gerobak dorong atau dipanggul dalam berjualan. Mereka adalah pedagang yang ulet dan sabar dalam mendapatkan pembeli dengan perjuangan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pengusaha restoran, cafe atau sejenisnya karena mereka memiliki keterbatasan modal.
Berdasarkan uraian di atas, saya ingin meneliti seberapa besar perputaran uang pedagang kaki lima, keuntungan yang mereka dapatkan dan apakah dengan keuntungan tersebut dapat menutupi kebutuhan rumah tangga mereka sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup pedagang kaki lima dan banyaknya jenis makanan yang mereka jual, sehingga saya hanya meneliti pedagang ketoprak yang ada di depan rumah saya tepatnya, dan mengamati analisis usahanya seberapa besar perputaran uangnya, keuntungan yang didapatkan dan apakah keuntungan tersebut dapat menutupi kebutuhan rumah tangga mereka sehari-hari.



1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui analisis usaha berjualan ketoprak.
2. Mengetahui berapa besar perputaran uangnya dan keuntungan yang didapat dari berjualan ketoprak.
3. Mengetahui apakah keuntungan yang dapatkan dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari

1.4 Manfaat Penelilian
Penulis mengharapkan dalam diadakannya penelitian ini dapat membawa manfaat, yaitu kepada :
1.      Akademis
Dapat meningkatkan wawasan dan menambah pengetahuan tentang wirausaha kecil atau pedagang kaki lima.
2.      Pedagang
Sebagai input atau bahan masukan, dalam mengembangkan usahanya.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, saya mengambil objek penelitian pedagang ketoprak Pakde yang berjualan tepat di depan rumah saya.

1.5.2 Data / Variabel
Data yang diambil adalah data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari Pakde pedagang ketoprak.

1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data, saya melakukan pengambilan data-data dengan menggunakan data primer yaitu dengan cara :
1.      Studi Lapangan
Merupakan studi lapangan yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara melakukan :
a.       Wawancara
Yaitu teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pedagang ketoprak Pakde.
b.      Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ke pedagang ketoprak yang diteliti untuk memenuhi dan menyakinkan kebenaran dari hasil wawancara.
2.      Studi Pustaka
Penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data yang didapat dari berbagai sumber tertulis yaitu dengan cara mempelajari buku-buku yang memuat materi penelitian ilmiah ini.




1.5.4 Alat Analisis
Untuk mengelola data yang sudah terkumpul, saya mencoba menggunakan alat analisis yaitu analisis kuantitatif. Digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai analisis usaha pedagang ketoprak Pakde dengan biaya investasi, biaya operasional perbulan, keuntungan perbulan dan menggunakan meode Payback Period yaitu metode yang mengukur seberapa cepat investasinya bisa kembali.












































BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian wirausaha
Wira Usaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir batin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengajar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif, dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Menurut Wijandi (1996) ”Wirausahawan adalah Seseorang yang mempunyai sikap mental wiraswasta. Gambaran orang yang ideal karena kemampuannya untuk sukses dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin seimbang, selaras dan serasi, baik dalam segi moral spiritual maupun dalam aspek kehidupan lainnya”.
Menurut Geoffrey G. Meredith ”Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses”.
Menurut Howard H.Stevenson, mengatakan ”Kewirausahaan merupakan suatu pola tingkah laku manajerial terpadu dimana merupakan upaya pemanfaatan peluang-peluang yang tersedia tanpa mengabaikan sumber daya yang dimilikinya”.
Menurut H. Leibenstein mendifinisikan entrepreneur sebagai seorang atau sekelompok individu yang memiliki karakteristik, mampu menggandengkan peluang-peluang menjadi pasar, mampu memperbaiki kelemahan pasar, bisa menjadi seorang input complementer, dapat menciptakan atau memperluas time bending dan input transforming entitities.

2.2 Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik seorang wirausahawan Seorang entrepreneur memiliki kecenderungan sifat sebagai berikut :
• Percaya diri. Entrepreneur / wirausahawan memiliki kepribadian yang mantap, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, memiliki optimisme tinggi atas keputusan yang diambilnya.
• Berorientasi pada tugas dan hasil. Dalam bekerja selalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau gengsi dalam melakukan pekerjaan. Memiliki tekad yang kuat dalam bekerja.
• Berani mengambil resiko. Wirausahawan tidak takut menjalani pekerjaan dengan resiko besar selama mereka telah memperhitungkannya akan berhasil mengatasi resiko itu. Mereka menyadari bahwa prestasi besar hanya mungkin dicapai jika mereka bersedia menerima resiko sebagai konsekuensi terwujudnya suatu tujuan.
• Kepemimpinan yang baik. Seorang entrepreneur selalu dapat menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikiran terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahan, dan bersifat responsif terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
• Originalitas. Entrepreneur tidak mau mengekor pada keberhasilan orang lain tapi justru menemukan sesuatu yang baru, mereka kreatif dan inovatif dan mampu mewujudkan ide-ide yang muncul.
• Berorientasi ke masa depan (memiliki visi masa depan). Entrepreneur selalu tahu bagaimana mengembangkan bidang usahanya di masa depan tentunya agar kontinuitasnya tetap terjaga.


2.3  Pengenalan Produk
Ketoprak adalah makanan khas indonesia yang terbuat dari potongan lontong atau ketupat. Bahan pembuat lainnya adalah tahu goreng setengah matang, tauge dan bihun yang telah direndam air panas, bumbu kacang, kecap dan kerupuk.
Rasa ketoprak yang paling dominan dan menjadi pembeda serta penentu kelezatan makanan ini adalah bumbu kacangnya. Karenanya, kacang tanah yang digunakan sebaiknya masih segar dan tidak tengik. Meskipun tidak biasa, tidak ada salahnya menambahkan bahan lain seperti irisan telur, potongan tempe goreng, dan jenis sayuran lain sebagai pembeda ketoprak yang dijual.

2.4 Tempat Usaha Dan Perlengkapan Usaha
Biasanya ketoprak dijual berkeliling. Lokasi yang sering dilewati penjual makanan ini antara lain perumahan atau tempat keramaian seperti kampus atau pabrik. Selain berkeliling, sebagian pedagang ketoprak menetap di lokasi tertentu. Biasanya tempat yang ramai saat makan siang. Misalnya dekat kampus, pabrik atau perkantoran.
Perlengkapan utama usaha ketoprak adalah gerobak dorong dengan bentuk khas yang sangat identik dengan makanan ini. Bila sulit mendapatkannya bisa menggunakan etalase sederhana yang dilengkapi tulisan dibagian kaca agar mudah dikenali konsumen. Terutama untuk berjualan menetap. Perlengkapan lain adalah kompor, wajan, sutil, wadah plastik untuk tempat tauge dan bihun, wadah kerupuk (biasanya menggunakan kaleng bekas biskuit), dan pisau. Sediakan juga piring, sendok dan gelas secukupnya.

2.5 Promosi, Penetapan Harga Dan Resiko
Penjual ketoprak yang berkeliling biasanya memiliki ciri khas, misalnya membunyikan piring sehingga menimbulkan suara yang khas. Akibatnya, meskipun tidak melihat secara langsung calon pembeli yang mendengar bisa mengetahui kedatangan penjual. Bentuk dan warna gerobak yang khas juga nama menjadi media promosi karena dapat menarik perhatian calon konsumen yang melintas di sekitar lokasi usaha.
Harga satu porsi ketoprak rata-rata Rp 5000,-. Harga sebaiknya disesuaikan dengan lokasi berdagang dan tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan harga jenis makanan lain yang dijual di lokasi yang sama.
Resiko usaha pedagang ketoprak keliling antara lain terdapat beberapa penjual ketoprak di jalur yang dilewati. Resiko lain adalah banyaknya pedagang makanan lain dilokasi berjualan (jika menetap) yang dapat mengurangi jumlah konsumen yang membeli setiap hari.

2.6 Tips Dan Trik Usaha Ketoprak
Persiapan bahan sebelum berjualan adalah hal yang penting dilakukan. Ketupat merupakan bahan pembuat ketoprak yang proses pembuatannya cukup lama. Perebusan ketupat memakan waktu 3 – 4 jam. Agar hasilnya sempurna, sebaiknya sebaiknya beras diisika setengah bagian dari pembungkus.
Pembungkus ketupat dari daun kelapa muda dapat dibuat sendiri atau dibeli di pasar tradisional. Ketupat dapat digantikan lontong yang dibuat dengan menggunakan kantong plastik transparan ukuran satu atau setengah kilogram. Sebelum berjualan kacang digiling kasar agar pembuatan ketoprak menjadi lebih cepat.






2.7 Analisis Usaha Ketoprak
Asumsi :
1. Masa pakai gerobak 3 tahun.
2. Masa pakai perlengkapan lain-lain (piring, sendok, pisau dan wajan) 5 tahun.
3. Usaha dijalankan sendiri menetap dilokasi sekitar kampus E Universitas Gunadarma kelapa dua.

a) Biaya Investasi
Pembuatan gerobak dorong Rp 1.000.000
Perlengkapan lain-lain :
Piring 1 lusin Rp 50.000
Sendok 1 lusin Rp 25.000
Pisau 1 buah Rp 5.000
Wajan 1 buah Rp 30.000
Wadah plastik Rp 30.000
jumlah perlengkapan lain-lain Rp 140.000
total investasi Rp 1.140.000

b) Biaya Operasional
Biaya tetap
Penyusutan gerobak 1/36 × Rp 1.000.000 Rp 27.778
Penyusutan perlengkapan lain-lain 1/60 × Rp 140.000 Rp 2.333
Total biaya tetap Rp 30.111

c)   Biaya variabel
Bahan pembuatan ketoprak perhari :
Beras 2 liter @ Rp 7.000 Rp 14.000
Tauge 1 ½ kg Rp 8.000
Bihun ½ kg Rp 5.000
Kacang tanah 2 kg Rp 25.000
Bawang putih ¼ kg Rp 4.000
Cabe rawit merah ¼ kg Rp 5.000
Tahu putih Rp 15.000
Minyak goreng 1 kg Rp 9.000
Kerupuk ½ kg Rp 8.000
Kecap 1 botol Rp 5.000
Gula merah ½ kg Rp 5.000
Gas untuk memasak Rp 15.000
Total belanja bahan perhari Rp 118.000
Total belanja bahan perbulan Rp 118.000 × 30 hari Rp 3.540.000
Total biaya operasional Rp 3.570.111

c) Penerimaan perbulan
Penjualan ketoprak perhari 50 porsi × Rp 8.000 Rp 400.000
Penjualan ketoprak perbulan Rp 400.000 × 30 hari Rp 12.000.000




d) Keuntungan perbulan
Keuntungan perbulan = Total penerimaan – Total biaya operasional
= Rp 12.000.000 – Rp 3.570.111
= Rp 8.429.889
Keuntungan perhari = Rp 8.429.889 : 30 hari
= Rp 280.996

e)Revenue Cost Ratio (R / C)
R / C = Total penerimaan : Total biaya operasional
= Rp 12.000.000 : Rp 3.570.111
= 3,3

f) Pay Back Period
Pay back period = (Total investasi : keuntungan) × 1 bulan
= (Rp 1.140.000 : Rp 8.429.889) × 1 bulan
= 0,13 bulan / 9 hari

































BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan
Berwirausaha menjual ketoprak cukup menguntungkan jika lokasi usaha berada di tempat yang strategis seperti ketoprak Pakde yang menetap di lokasi sekitar rumah saya yang tepat dibelakangnya terdapat kampus dan banyak perkantoran.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan agar ketoprak Pakde dapat mengkreasikan ketopraknya dengan penambahan bahan dalam membuat ketoprak seperti jenis sayuran lainnya. Menyediakan telur rebus dan gorengan bagi pelanggan yang berminat.




































DAFTAR PUSTAKA

• Redaksi Agromedia. 2009. 40 Peluang Bisnis Makanan Dan Minuman Kaki Lima Dengan Modal 2 – 8 Juta. Jakarta : Agromedia Pustaka.
• Pietra Sarosa. Kiat Praktis Membuka Usaha, Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses. Elex Media Komputindo. 2004


TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG INI :)

TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG INI :)